chotto ki ni naru koto ga arimasu .

Kamis, 18 November 2010

SAKURA



Sakura (桜, 櫻?) bersama dengan bunga seruni, merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar awal April hingga akhir April.
Sakura dapat terlihat di mana-mana di Jepang, diperlihatkan dalam beraneka ragam barang-barang konsumen, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal.

Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.
Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.
Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:
  • bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
  • bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
  • bunga semi ganda
Pohon sakura berbunga setahun sekali, di pulau Honshu, kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulan Maret sampai awal bulan April di saat cuaca mulai hangat.
Di Jepang, mekarnya sakura jenis someiyoshino dimulai dari Okinawa di bulan Februari, dilanjutkan di pulau Honshu bagian sebelah barat, sampai di Tokyo, Osaka, Kyoto pada sekitar akhir Maret sampai awal April, lalu bergerak sedikit demi sedikit ke utara, dan berakhir di Hokkaido di saat liburan Golden Week.
Setiap tahunnya pengamat sakura mengeluarkan peta pergerakan mekarnya bunga sakura someiyoshino dari barat ke timur lalu utara yang disebut sakurazensen. Dengan menggunakan peta sakurazensen dapat diketahui lokasi bunga sakura yang sedang mekar pada saat tertentu.

Ciri khas



Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.
Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung merpati memakan seluruh bagian bunga.
Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura disebut hanami (ohanami). Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut ichibu hazakura. Sementara itu, pohon sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut hazakura (sakura daun).
Bunga dari pohon jenis yamazakura mekar lebih lambat dibandingkan jenis someiyoshino dan bunganya mekar bersamaan dengan keluarnya daun-daun muda.

Tempat-tempat pilihan untuk melihat bunga Sakura

Di tahun 1990, Asosiasi Bunga Sakura Jepang (Japan Cherry Blossom Association) mengeluarkan daftar 100 tempat terpilih untuk melihat keindahan bunga Sakura.
Daerah Kanto:
  • Tokyo: Taman Ueno (Taito-ku), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku), Taman Koganei (kota Koganei), Taman Inogashira (kota Musashino)
Daerah Tokai:
  • Prefektur Gifu: Taman Usuzumi/Neodani (kota Motosu), Pinggir Sungai Shinsakai (kota Kakamigahara), Kamagatani (kota Ikeda)
Daerah Kansai:
  • Prefektur Osaka: Taman Istana Osaka (Osaka), The Mint Bureau (Osaka), Taman Expo '70 (kota Suita)
  • Prefektur Hyogo: Taman Istana Himeji (kota Himeji), Taman Akashi (Kota Akashi), Taman Shukugawa (Nishinomiya)
  • Prefektur Nara: Taman Nara (kota Nara), Pegunungan Yoshino (kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi (Yamato Kooriyama)

Sabtu, 13 November 2010

Howl - Love You ( lyrics)

Jakku iksukhan hyanggi naneyo geudael seuchyeotdeon barami
Jigeum nae gyeoteul jinaganabwayo
Naui gaseumsoge geudaemaneul bichuneun haessaringabwayo
Apeun sangcheokkaji gamssajuneungeollyo

Love U geudael tteoollimyeo ije dasi kkok nuneul gamjyo
Saranghae geudae du nun chaeul su itdamyeon
Saranghae geudae naege useum boyeojundamyeon
Jeogi byeolbitmajeodo modu gajyeoda jultende
Saranghae ireon nae mam jeonhal su itdamyeon
Saranghae geudae geu mam gareuchyeo jundamyeon
Na modu darmagalkkeyo Love U Love U Love U yeongwonhi~

Geudae ttaraseo geotgo isseoyo jeogi dalbit dwie sumeo
Geuri nunchi eobseumyeon eotteokhaeyo
Birado naerige gureumege tto hanbeon butakhalkkayo
Jeojeun geudae maeum ana jul su itge

Love U geudael tteoollimyeo ije dasi kkok nuneul gamjyo
Saranghae geudae du nun chaeul su itdamyeon
Saranghae geudae naege useum boyeojundamyeon
Jeogi byeolbitmajeodo modu gajyeoda jultende
Saranghae ireon nae mam jeonhal su itdamyeon
Saranghae geudae geu mam gareuchyeo jundamyeon
Na modu darmagalkkeyo Love U Love U Love U yeongwonhi

Jumat, 12 November 2010

KISAH HACHIKO


Seorang Profesor setengah tua tinggal sendirian di Kota Shibuya. Namanya Profesor Hidesaburo Ueno. Dia hanya ditemani seekor anjing kesayangannya, Hachiko. Begitu akrab hubungan anjing dan tuannya itu sehingga kemanapun pergi Hachiko selalu mengantar. Profesor itu setiap hari berangkat mengajar di universitas selalu menggunakan kereta api.. Hachiko pun setiap hari setia menemani Profesor sampai stasiun. Di stasiun Shibuya ini Hachiko dengan setia menunggui tuannya pulang tanpa beranjak pergi sebelum sang profesor kembali. Dan ketika Profesor Ueno kembali dari mengajar dengan kereta api, dia selalu mendapati Hachiko sudah menunggu dengan setia di stasiun. Begitu setiap hari yang dilakukan Hachiko tanpa pernah bosan.
Musim dingin di Jepang tahun ini begitu parah. Semua tertutup salju. Udara yang dingin menusuk sampai ke tulang sumsum membuat warga kebanyakan enggan ke luar rumah dan lebih memilih tinggal dekat perapian yang hangat.

Pagi itu, seperti biasa sang Profesor berangkat mengajar ke kampus. Dia seorang profesor yang sangat setia pada profesinya. Udara yang sangat dingin tidak membuatnya malas untuk menempuh jarak yang jauh menuju kampus tempat ia mengajar. Usia yang semakin senja dan tubuh yang semakin rapuh juga tidak membuat dia beralasan untuk tetap tinggal di rumah. Begitu juga Hachiko, tumpukan salju yang tebal dimana-mana tidak menyurutkan kesetiaan menemani tuannya berangkat kerja. Dengan jaket tebal dan payung yang terbuka, Profesor Ueno berangkat ke stasun Shibuya bersama Hachiko.
Tempat mengajar Profesor Ueno sebenarnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Tapi memang sudah menjadi kesukaan dan kebiasaan Profesor untuk naik kereta setiap berangkat maupun pulang dari universitas.

Kereta api datang tepat waktu. Bunyi gemuruh disertai terompet panjang seakan sedikit menghangatkan stasiun yang penuh dengan orang-orang yang sudah menunggu itu. Seorang awak kereta yang sudah hafal dengan Profesor Ueno segera berteriak akrab ketika kereta berhenti. Ya, hampir semua pegawai stasiun maupun pegawai kereta kenal dengan Profesor Ueno dan anjingnya yang setia itu, Hachiko. Karena memang sudah bertahun-tahun dia menjadi pelanggan setia kendaraan berbahan bakar batu bara itu.

Setelah mengelus dengan kasih sayang kepada anjingnya layaknya dua orang sahabat karib, Profesor naik ke gerbong yang biasa ia tumpangi. Hachiko memandangi dari tepian balkon ke arah menghilangnya profesor dalam kereta, seakan dia ingin mengucapkan,” saya akan menunggu tuan kembali.”

“Anjing manis, jangan pergi ke mana-mana ya, jangan pernah pergi sebelum tuan kamu ini pulang!” teriak pegawai kereta setengah berkelakar.

Seakan mengerti ucapan itu, Hachiko menyambut dengan suara agak keras,”guukh!”
Tidak berapa lama petugas balkon meniup peluit panjang, pertanda kereta segera berangkat. Hachiko pun tahu arti tiupan peluit panjang itu. Makanya dia seakan-akan bersiap melepas kepergian profesor tuannya dengan gonggongan ringan. Dan didahului semburan asap yang tebal, kereta pun berangkat. Getaran yang agak keras membuat salju-salju yang menempel di dedaunan sekitar stasiun sedikit berjatuhan.

Di kampus, Profesor Ueno selain jadwal mengajar, dia juga ada tugas menyelesaikan penelitian di laboratorium. Karena itu begitu selesai mengajar di kelas, dia segera siap-siap memasuki lab untuk penelitianya. Udara yang sangat dingin di luar menerpa Profesor yang kebetulah lewat koridor kampus.

Tiba-tiba ia merasakan sesak sekali di dadanya. Seorang staf pengajar yang lain yang melihat Profesor Ueno limbung segera memapahnya ke klinik kampus. Berawal dari hal yang sederhana itu, tiba-tiba kampus jadi heboh karena Profesor Ueno pingsan. Dokter yang memeriksanya menyatakan Profesor Ueno menderita penyakit jantung, dan siang itu kambuh. Mereka berusaha menolong dan menyadarkan kembali Profesor. Namun tampaknya usaha mereka sia-sia. Profesor Ueno meninggal dunia.
Segera kerabat Profesor dihubungi. Mereka datang ke kampus dan memutuskan membawa jenazah profesor ke kampung halaman mereka, bukan kembali ke rumah Profesor di Shibuya.

Menjelang malam udara semakin dingin di stasiun Shibuya. Tapi Hachiko tetap bergeming dengan menahan udara dingin dengan perasaan gelisah. Seharusnya Profesor Ueno sudah kembali, pikirnya. Sambil mondar-mandir di sekitar balkon Hachiko mencoba mengusir kegelisahannya. Beberapa orang yang ada di stasiun merasa iba dengan kesetiaan anjing itu. Ada yang mendekat dan mencoba menghiburnya, namun tetap saja tidak bisa menghilangkan kegelisahannya.

Malam pun datang. Stasiun semakin sepi. Hachiko masih menunggu di situ. Untuk menghangatkan badannya dia meringkuk di pojokan salah satu ruang tunggu. Sambil sesekali melompat menuju balkon setiap kali ada kereta datang, mengharap tuannya ada di antara para penumpang yang datang. Tapi selalu saja ia harus kecewa, karena Profesor Ueno tidak pernah datang. Bahkan hingga esoknya, dua hari kemu dian , dan berhari-hari berikutnya dia tidak pernah datang. Namun Hachiko tetap menunggu dan menunggu di stasiun itu, mengharap tuannya kembali. Tubuhnya pun mulai menjadi kurus.

Para pegawai stasiun yang kasihan melihat Hachiko dan penasaran kenapa Profesor Ueno tidak pernah kembali mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Akhirnya didapat kabar bahwa Profesor Ueno telah meninggal dunia, bahkan telah dimakamkan oleh kerabatnya.

Mereka pun berusaha memberi tahu Hachiko bahwa tuannya tak akan pernah kembali lagi dan membujuk agar dia tidak perlu menunggu terus. Tetapi anjing itu seakan tidak percaya, atau tidak peduli. Dia tetap menunggu dan menunggu tuannya di stasiun itu, seakan dia yakin bahwa tuannya pasti akan kembali. Semakin hari tubuhnya semakin kurus kering karena jarang makan.

Akhirnya tersebarlah berita tentang seekor anjing yang setia terus menunggu tuannya walaupun tuannya sudah meninggal. Warga pun banyak yang datang ingin melihatnya. Banyak yang terharu. Bahkan sebagian sempat menitikkan air matanya ketika melihat dengan mata kepala sendiri seekor anjing yang sedang meringkuk di dekat pintu masuk menunggu tuannya yang sebenarnya tidak pernah akan kembali. Mereka yang simpati itu ada yang memberi makanan, susu, bahkan selimut agar tidak kedinginan.

Selama 9 tahun lebih, dia muncul di station setiap harinya pada pukul 3 sore, saat dimana dia biasa menunggu kepulangan tuannya. Namun hari-hari itu adalah saat dirinya tersiksa karena tuannya tidak kunjung tiba. Dan di suatu pagi, seorang petugas kebersihan stasiun tergopoh-gopoh melapor kepada pegawai keamanan. Sejenak kemu dian suasana menjadi ramai. Pegawai itu menemukan tubuh seekor anjing yang sudah kaku meringkuk di pojokan ruang tunggu. Anjing itu sudah menjadi mayat. Hachiko sudah mati. Kesetiaannya kepada sang tuannya pun terbawa sampai mati.

Warga yang mendengar kematian Hachiko segera berduyun-duyun ke stasiun Shibuya. Mereka umumnya sudah tahu cerita tentang kesetiaan anjing itu. Mereka ingin menghormati untuk yang terakhir kalinya. Menghormati sebuah arti kesetiaan yang kadang justru langka terjadi pada manusia.

Mereka begitu terkesan dan terharu. Untuk mengenang kesetiaan anjing itu mereka kemu dian membuat sebuah patung di dekat stasiun Shibuya. Sampai sekarang taman di sekitar patung itu sering dijadikan tempat untuk membuat janji bertemu. Karena masyarakat di sana berharap ada kesetiaan seperti yang sudah dicontohkan oleh Hachiku saat mereka harus menunggu maupun janji untuk datang. Akhirnya patung Hachiku pun dijadikan symbol kesetiaan. Kesetiaan yang tulus, yang terbawa sampai mati.


Spesies : Anjing
Ras : Akita Inu
Jenis kelamin : Jantan
Lahir : 10 November 1923
Dekat kota Ōdate, Prefektur Akita
Mati : 8 Maret 1935 (umur 12 tahun)
Shibuya, Tokyo
Makam : Museum Sains Nasional Jepang di Ueno, Tokyo.
Pemilik : Hidesaburō Ueno
Warna : Putih

"BUKAN HIDESABUROEISABURO UENO YANG MENEMUKAN HACHIKO, TAPI HACHIKOLAH YANG MENEMUKAN HIDESABURO UENO"

Tentang Negara Jepang part II

Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon/Nihon, secara harfiah: "asal-muasal matahari") adalah sebuah negara di Asia Timur yang terletak di suatu rantai kepulauan benua Asia di ujung barat Samudra Pasifik. Pulau-pulau paling besar adalah, dari utara ke selatan, Hokkaido (北海道), Honshu (本州, pulau terbesar), Shikoku (四国), dan Kyushu (九州). Beberapa pulau-pulau kecil berada di dekat keempat pulau ini, termasuk sebuah kelompok pulau-pulau kecil yang berada di sebelah selatan di Okinawa.



Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon/Nihon, secara harfiah: "asal-muasal matahari") adalah sebuah negara di Asia Timur yang terletak di suatu rantai kepulauan benua Asia di ujung barat Samudra Pasifik. Pulau-pulau paling besar adalah, dari utara ke selatan, Hokkaido (北海道), Honshu (本州, pulau terbesar), Shikoku (四国), dan Kyushu (九州). Beberapa pulau-pulau kecil berada di dekat keempat pulau ini, termasuk sebuah kelompok pulau-pulau kecil yang berada di sebelah selatan di Okinawa.

Jepun disebut Nippon atau Nihon dalam bahasa Jepang. Kedua kata ini ditulis dengan huruf kanji yang sama, yaitu 日本. Sebutan Nippon sering digunakan dalam urusan resmi, sedangkan Nihon biasanya digunakan dalam urusan tidak resmi seperti pembicaraan harian.

Kata Nippon dan Nihon berarti "negara matahari terbit". Nama ini berasal dari utusan resmi negara China, dan merujuk kepada kedudukan relatif Jepang di sebelah timur benua Asia. Sebelum itu, Jepang dikenal sebagai Yamato (大和). Wa (倭) digunakan di negara China pada zaman Tiga Negara.

Kata Jepang dalam bahasa Indonesia diturunkan dari kata Jepun, berasal dari bahasa Kanton, yang membawa sebutan Yat Pun.

Sebutan resmi Jepang dalam bahasa Jepang ialah Nipponkoku atau Nihonkoku (日本国), yang berarti "negara Jepang."


Zaman Klasik

Patung Buddha di Todaiji, Nara, yang dibuat pada tahun 752.Menurut mitologi tradisional Jepang, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-7 SM, yang memulai mata rantai kaisar-kaisar yang masih belum putus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, para shogun, pihak militer, dan pada zaman modern, perdana menteri.

Bagian sejarah Jepang meninggalkan catatan dimulai pada abad ke-5 dan 6 Masehi, saat sistem tulisan Tionghoa, agama Buddha, dan kebudayaan Tionghoa lainnya diperkenalkan Baekje, sebuah kerajaan di Korea. Melalui Perintah Perubahan Taika pada tahun 645, Jepang memperkuat penggunaan kebudayaan-kebudayaan Tionghoa, dan menyusun ulang sistem pemerintahannya dengan mencontoh dari Tiongkok. Ini membuka jalan bagi kekuatan filsafat Konfusianisme Tionghoa yang dominan di Jepang hingga abad ke-19.

Periode Nara pada abad ke-8 menandai sebuah negeri Jepang yang kuat yang dipusatkan pada sebuah istana kekaisaran di kota Heijo-kyo (kini Nara). Istana kekaisaran tersebut kemudian pindah ke Nagaoka-kyo dan lalu Heian-kyo (kini Kyoto), memulai "masa keemasan" kebudayaan klasik Jepang yang dipanggil periode Heian.


Zaman Pertengahan

Zaman pertengahan Jepang dicirikan bangkitnya kelompok penguasa yang terdiri dari para ksatria yang disebut samurai. Pada tahun 1185, jendral Minamoto no Yoritomo adalah orang pertama yang menjadi penguasa pada saat yang bersamaan dengan Kaisar; dia berkuasa di Kamakura, di sebelah selatan Yokohama masa kini. Setelah Yoritomo wafat, klan ksatria lainnya Hojo, mengambil kekuasaan sebagai semacam adipati bagi para shogun. Keshogunan tersebut berhasil menahan serangan Mongol dari wilayah Tiongkok kekuasaan Mongol pada tahun 1274 dan 1281. Meskipun Keshogunan Kamakura ini terbilang stabil, tak lama kemudian Jepang pecah kepada faksi-faksi yang saling berperang dalam masa yang kemudian dikenal sebagai Zaman Negara-Negara Berperang atau periode Sengoku.


Sekelompok orang-orang Portugis dari periode Nanban, abad ke-17.Pada abad ke-16, para pedagang dan misionaris dari Eropa tiba di Jepang untuk pertama kalinya, mengawali periode "Nanban" ("orang-orang barbar dari Selatan") yang diisi pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan dunia Barat. Sekitar masa yang sama, Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu, makin memperkuat kontrolnya terhadap negara-negara berperang tersebut. Penanganan Nobunaga terhadap negara yang semena-mena dan otoriter membuatnya menjadi penguasa yang tidak disukai, meski kejeniusan militernya tidak dapat disangkal. Penjajahan terhadap Korea yang dilaksanakan Hideyoshi pada tahun 1592 juga membuat namanya tercemar dalam sejarah Jepang, khususnya setelah Jepang berhasil diusir pasukan Dinasti Ming dari Tiongkok dan angkatan laut Korea.

Tokugawa akhirnya mempersatukan negara setelah mengalahkan para musuhnya pada Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600, dan memindahkan ibu kota ke Edo (kini Tokyo) dan memulai Keshogunan Tokugawa.

Keshogunan Tokugawa, yang curiga terhadap pengaruh misionaris Katolik, melarang segala hubungan dengan orang-orang Eropa kecuali hubungan terbatas dengan pedagang Belanda di pulau Dejima. Mereka juga menjadi lebih berhati-hati terhadap pedagang dengan Tiongkok, khususnya setelah suku Manchu menguasai Tiongkok dan mendirikan Dinasti Qing. Suku Manchu menguasai Korea pada tahun 1637, dan pihak Jepang takut akan kemungkinan invasi dari suku Manchu. Jepang karena itu menjadi bahkan lebih terisolasi lagi dibandingkan sebelumnya. Periode pengurungan diri ini berakhir dua setengah abad kemudian, pada masa persatuan politis yang dikenal sebagai periode Edo, yang dianggap sebagai masa puncak kebudayaan pertengahan Jepang.


Zaman Modern

Kekaisaran Jepang terdiri dari sebagian besar Asia Timur dan Tenggara pada tahun 1942.Pada tahun 1854, Komodor AS, Matthew Perry memaksa dibukanya Jepang kepada Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Para samurai yang menganggap bahwa ini menunjukkan lemahnya keshogunan mengadakan pemberontakan yang berujung kepada Perang Boshin pada tahun 1867-8. Pihak keshogunan akhirnya mundur dan Restorasi Meiji mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar. Jepang mengadopsi beberapa institusi Barat pada periode Meiji, termasuk pemerintahan modern, sistem hukum, dan militer. Perubahan-perubahan ini mengubah Kekaisaran Jepang menjadi kekuatan dunia yang mengalahkan Tiongkok dalam Perang Tiongkok-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang. Hingga tahun 1910, Jepang telah menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.

Awal abad ke-20 sempat menjadi saksi mata kepada "demokrasi Taisho" yang lalu diselimuti bangkitnya nasionalisme Jepang. Pada tahun 1936, Jepang menanda tangani Pakta Anti-Komintern dan bergabung dengan Jerman dan Italia untuk membentuk suatu aliansi axis. Pada tahun 1937, Jepang menginvasi Manchuria yang menyebabkan terjadinya Perang Tiongkok-Jepang (1937). Pada tahun 1941, Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan membawa AS memasuki Perang Dunia II. Setelah kampanye yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang awalnya dimilikinya, dan AS mulai melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya serta pengeboman atom terhadap Hiroshima dan Nagasaki. Jepang akhirnya menyerah kepada pihak Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Pendudukan Amerika secara resmi berakhir pada tahun 1952, meski pasukan AS tetap mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di Jepang, khususnya di Okinawa. Jepang menggunakan konstitusi baru sejak tahun 1947, yang menetapkan negara tersebut sebagai negara demokratis pasifis. Setelah pendudukan tersebut, produk domestik bruto Jepang tumbuh menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia di bawah program pengembangan industri yang agresif, proteksionisme, dan penundaan pertahanan strategis kepada AS. Meskipun pasar saham sempat jatuh dengan tajam pada tahun 1990 dan negara tersebut hingga kini masih belum pulih sepenuhnya dari hal itu, Jepang tetap merupakan sebuah kekuatan ekonomi dunia dan akhir-akhir ini telah mulai bangkit sebagai kekuatan strategis dengan mengirimkan pasukan non-pertempuran ke Perang Teluk, upaya kemanusiaan PBB untuk membangun kembali Kamboja, dan invasi AS terhadap Irak pada tahun 2003.


Keluarga Kekaisaran

Jepang memiliki sebuah keluarga kekaisaran yang diketuai oleh seorang kaisar, yang juga merupakan kepala negara Jepang. Namun, ia hanya memainkan peranan dalam upacara-upacara istiadat dan tidak memiliki kekuasaan apapun yang berkaitan dengan pemerintahan negara. Kaisar Jepang merupakan lambang perpaduan negara dan rakyat Jepang.

kaisar pada masa ini adalah Akihito (明仁), kaisar yang ke-125. Ia naik takhta setelah ayahandanya Hirohito, mangkat pada 7 Januari 1989. Ia ditabalkan pada 12 November 1990. Anandanya, Putra Mahkota Naruhito, menikah dengan rakyat biasa, Masako Owada, dan dikaruniai seorang anak perempuan, Puteri Aiko.
Posted by jepang.net at 23:02

Diposkan oleh .::JapanFreak::. di 00.11


Objek wisata jepang

Halo Ni mao bahas about objek wisata jepank yang bagus ni
sekalian bwt ningkatin wawasan
da taman ueno n lain-lain
baca lengkapnya tinggal klik read more di bawah ini
1. Taman Ueno
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Hanami di Taman Ueno

Taman Ueno (上野公園, Ueno kōen?) adalah taman umum yang berada di kawasan Ueno, distrik Taito-ku, Tokyo, Jepang. Nama resminya adalah Taman Ueno Pemberian Kaisar (上野恩賜公園, Ueno onshi kōen?). Taman seluas sekitar 530 ribu meter persegi ini dikelola Dinas Pekerjaan Umum Tokyo.

Di sebelah selatan taman terdapat kolam luas bernama Kolam Shinobazu. Di musim panas, sebagian permukaan kolam dipenuhi dengan indahnya daun-daun hijau dan merah muda bunga tanaman seroja. Di musim dingin, burung-burung migran menggunakan Kolam Shinobazu sebagai tempat tinggal sementara hingga datangnya musim semi. Di musim semi, Taman Ueno populer sebagai tempat melihat bunga sakura. Ketika bunga sakura sedang mekar-mekarnya, taman ini ramai dengan orang yang datang berkelompok-kelompok untuk melakukan hanami.

Sejarah
Musim semi di Kuil Benzaiten

Taman Ueno bermula dari sebuah kuil bernama Kan'ei-ji yang dibangun pada zaman Edo oleh shogun ke-3 Tokugawa Iemitsu. Kuil tersebut dibangun untuk menyegel kekuatan jahat dari timur laut yang dipercaya sebagai mata angin sial. Semasa Perang Bōshin, bangunan kuil Kan'ei-ji habis terbakar setelah dipakai sebagai benteng pertahanan kelompok prajurit pendukung keshogunan yang disebut Shōgitai.

Pada tahun 1870, dokter Belanda bernama Anthonius Bauduin datang untuk memeriksa lokasi bekas Kan'ei-ji. Menurut rencana, di lokasi ini akan didirikan sekolah kedokteran dan rumah sakit. Ia juga menyarankan kepada pemerintah untuk mempertahankan kawasan Ueno sebagai sebuah taman.

Pada tahun 1837, lokasi untuk Taman Ueno ditetapkan berdasarkan perintah Dajōkan (menteri dalam negeri). Taman Ueno selesai dibangun dan dibuka untuk umum pada tahun 1876. Pembangunan Kebun Binatang Ueno dan Museum Nasional Tokyo dimulai tahun 1882. Pada tahun 1890, tanah kawasan taman menjadi hak milik dan berada di bawah yurisdiksi Bagian Rumah Tangga Kekaisaran.

Pada tahun 1924, Bagian Rumah Tangga Kekaisaran menghibahkan taman kepada pemerintah kota Tokyo, sehingga taman secara resmi diberi nama Taman Ueno Pemberian Kaisar (Ueno onshi kōen). Di Jalur Utama Keisei dibangun stasiun kereta api baru antara Stasiun Nippori dan Stasiun Keisei Ueno. Stasiun selesai tahun 1933 dan diberi nama Stasiun Hakubutsukan-Doubutsuen. Pada tahun 1997, Stasiun Hakubutsukan-Doubutsuen berhenti beroperasi sebelum dihapus pada tahun 2004.

Pada tahun 1973, patung Anthonius Bauduin didirikan untuk memperingati 100 tahun berdirinya Taman Ueno. Namun wajah patung keliru dibuat dari potret wajah adik Anthonius Bauduin. Patung dengan wajah yang benar selesai dibangun kembali pada tahun 2006.


2. Menara Tokyo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Menara Tokyo (東京タワー, Tokyo Tower?) adalah sebuah menara di Taman Shiba, Tokyo, Jepang. Tinggi keseluruhan 332,6 m dan merupakan bangunan menara baja tertinggi di dunia yang tegak sendiri di permukaan tanah.[1] Berdasarkan peraturan keselamatan penerbangan, menara ini dicat dengan warna oranye internasional dengan warna putih di beberapa tempat. Bangunan sekelilingnya lebih rendah, sehingga Menara Tokyo bisa dilihat dari berbagai lokasi di pusat kota.
Menara Tokyo terkenal sebagai simbol kota Tokyo dan objek wisata daripada fungsinya sebagai menara antena pemancar TV analog (UHF/VHF), TV lokal digital, dan radio FM. Selain itu, perusahaan KA East Japan Railway menggunakan menara ini untuk meletakkan antena radio sistem darurat kereta api, dan sejumlah instrumen pengukuran dipasang oleh Kantor Lingkungan Hidup Metropolitan Tokyo.


Tokoh Jepang

Akihito

Akihito (明仁), (lahir 23 Desember 1933), adalah kaisar Jepang ke-125, yang memerintah sejak tahun 1989, menggantikan ayahnya kaisar Hirohito yang meninggal dunia.

Akihito merupakan putra pertama dan merupakan anak kelima kepada Kaisar Showa (Hirohito) dan Maharani Kojun (Nagako). Bergelar Tsugo no miya (継宮; Putra Tsugo) semasa kanak-kanak, beliau dibesarkan dan diajar oleh guru privat dan kemudian belajar di Sekolah Dasar Anak Laki-laki dan Sekolah Menengah ketika itu, Peers' School (Gakushuin selepas 1947), 1940-52. Beliau dipisahkan dari keluarganya pada usia tiga tahun.

Ketika kota Tokyo dibom oleh pihak Amerika pada Maret 1945, beliau dan saudara mudanya, Pangeran Masahito (sekarang Pangeran Hitachi), dipindahkan dari Tokyo. Ketika masa pendudukan Amerika selepas Perang Dunia II, Pangeran Akihito belajar Inggris dengan Elizabeth Gray Vining sebagai gurunya. Pangeran Akihito kuliah sebentar di Jurusan Ilmu Politik di Universitas Gakushuin di Tokyo dan tidak menerima ijazah. Walaupun beliau merupakan putera mahkota Takhta Bunga Seruni dari 23 Disember 1933, perlantikan resmi sebagai Pangeran (Rittaishi no Rei) berlangsung pada 10 November 1951 di Istana Kaisar.

Pada Juni 1953, Pangeran Akihito mewakili Jepang sebagai utusan dalam upacara pelantikan Ratu Elizabeth II Britania Raya. Pada 10 April 1959, dia menikah dengan Michiko Shoda (lahir 24 Oktober 1934), anak perempuan Shoda Hidesaburo, presiden komisaris Industri Tepung Nisshin. Perkawinan tersebut menerobos tradisi karena Michiko Shoda bukan seorang keturunan bangsawan yang pertama yang menikah dengan keluarga kerajaan. Selepas itu, Pangeran Akihito dan Pangeran Michiko mengadakan kunjungan resmi ke 37 negara. Pangeran Akihito naik takhta setelah Kaisar Hirohito wafat pada 7 Januari 1989 dan secara resmi menjadi kaisar Jepang yang ke 125 pada 12 November 1990.

Semenjak naik takhta kekaisaran, Kaisar ini berusaha untuk mendekatkan keluarga Kaisar dengan masyarakat Jepang. Ia mengadakan kunjungan resmi ke 18 negara, termasuk ke 47 prefektur di Jepang. Kaisar Akihito dan Ratu Michiko dikaruniai tiga putra: Pangeran Naruhito (lahir 23 Februari 1960), Pangeran Akishino (Fumihito, lahir 11 November 1965) dan Putri Sayako Nori (gelar, Nori no miya, atau Putri Nori, lahir 18 April 1969).

Era pemerintahannya dinamai "Heisei".


Zaman Nanboku-cho

Zaman Nanboku-cho (南北朝時代, Namboku-chō Jidai?) atau zaman Istana Utara-Istana Selatan (1336-1392) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang di awal zaman Muromachi. Istilah zaman Nanboku-cho biasanya dipakai untuk menyebut periode antara tahun 1336-1392 ketika pemerintah dan kekaisaran Jepang terbelah dua menjadi Istana Selatan (Yamato no Kuni Yoshino Angū, atau Istana Sementara Yoshino) dan Istana Utara di Kyoto (Yamashiro no Kuni Heian-kyō). Kedua belah pihak masing-masing mengklaim sebagai pemegang tahta yang sah. Walaupun demikian, Perang Genkō yang menandai kejatuhan Keshogunan Kamakura (1331-1333) dan Restorasi Kemmu (1333-1336) sering dikatakan terjadi pada zaman Nanboku-cho.

Pada tahun 1336, shogun Ashikaga Takauji mendirikan Istana Utara (Hokuchō) di Kyoto dengan Kaisar Kōmyō sebagai kaisar. Sementara itu, Kaisar Godaigo mendirikan Istana Selatan (Nanchō) dalam pengungsian di Yoshino. Zaman Nanboku-cho berakhir ketika Istana Selatan bersatu dengan Istana Utara pada tahun 1392.



Pendirian Istana Utara-Istana Selatan
Setelah Kaisar Go-Saga turun tahta pada tahun 1246, keluarga kekaisaran terbelit masalah suksesi, dan terbelah dua menjadi faksi/garis keturunan Jimyō-in dan faksi/garis keturunan Daikaku-ji. Masing-masing faksi dipimpin putra Kaisar Go-Saga. Faksi Jimyō-in merupakan pendukung kaisar ke-89 Kaisar Go-Fukakusa (bertahta 1246-1259), sedangkan faksi Daikaku-ji merupakan pendukung kaisar ke-90 Kaisar Kameyama (bertahta 1259-1274). Berperan sebagai penengah, Keshogunan Kamakura menggunakan sistem Ryōtōtetsuritsu (kaisar dari masing-masing faksi/garis keturunan dapat naik tahta secara bergantian).

Pada tahun 1333, Kaisar Go-Daigo dari faksi Daikaku-ji mengeluarkan perintah kaisar agar samurai di seluruh negeri bergerak menumbangkan keshogunan. Keshogunan Kamakura akhirnya tumbang akibat perlawanan yang dipimpin Ashikaga Takauji dan Nitta Yoshisada. Kaisar Go-Daigo kemudian menjalankan kediktatoran kaisar dalam pemerintahan yang bersifat otokrasi. Kaisar Go-Daigo mengganti nama zaman menjadi zaman Kemmu, sehingga periode tersebut dinamakan Restorasi Kemmu. Namun ternyata pemerintahan Kaisar Go-Daigo hanya menghasilkan kekacauan politik. Pihak samurai yang berjasa menumbangkan Keshogunan Kamakura merasa tidak puas atas penghargaan dan hadiah yang diterima dari istana.

Ashikaga Takauji yang berangkat untuk memadamkan Pemberontakan Nakasendai ternyata berubah menjadi pembelot. Takauji mendapat dukungan dari kalangan samurai yang merasa tidak puas terhadap kaisar. Sebagai akibatnya, Kaisar Go-Daigo memerintahkan Nitta Yoshisada dan Kitabatake Akiie untuk membunuh Ashikaga Takauji. Pasukan Nitta ditaklukkan pasukan Ashikaga dalam Pertempuran Hakone-Takenoshita. Namun, pasukan Ashikaga yang memasuki ibu kota Kyoto berhasil diusir pasukan Kitabatake yang diturunkan dari Provinsi Mutsu. Ashikaga Takauji dan pasukannya dipaksa mundur sampai ke Kyushu.

Pada tahun 1336, Pasukan Ashikaga menaklukkan pasukan kekaisaran dalam Pertempuran Tatarahama di Kyushu. Kemenangan ini menjadikan Pulau Kyushu berada di bawah kekuasaan pasukan Ashikaga. Tahun berikutnya, setelah menerima perintah Kaisar Kōgon yang berasal dari faksi Jimyō-in, pasukan Ashikaga bergerak maju menuju Kyoto. Dalam Pertempuran Minatogawa, pasukan kekaisaran yang terdiri dari pasukan Nitta Yoshisada dan Kusunoki Masashige dikalahkan pasukan Ashikaga, sedangkan sisanya bertahan dan terkepung di Gunung Hiei. Perdamaian tercapai untuk sementara waktu antara Kaisar Go-Daigo dan Ashikaga Takauji. Setelah merampas Tiga Harta Suci dari kaisar, Ashikaga Takauji mendirikan kekaisaran Istana Utara (Hokuchō) di Kyoto dengan Kaisar Komyō sebagai kaisar yang baru.

Kaisar Go-Daigo melarikan diri ke Yoshino. Tiga Harta Suci yang diserahkan kepada pihak Istana Utara menurut Kaisar Go-Daigo adalah barang palsu, sehingga Istana Utara diklaim sebagai bukan pemerintah yang sah. Pemerintahan tandingan yang didirikan Kaisar Go-Daigo di Yoshino disebut Istana Selatan (Nanchō) atau Istana Yoshino. Istana Selatan mengutus para pangeran untuk pergi ke daerah Hokuriku dan Kyushu untuk memperkuat klaim bahwa Istana Selatan adalah tahta yang sah.

Masih di tahun 1336, Ashikaga Takauji menetapkan Kemmu Shikimoku (Undang-undang Kemmu) yang merupakan prinsip dasar bagi kebijakan pemerintah keshogunan. Selain itu, Kemmu Shikimoku dijadikan landasan bagi Ashikaga Takauji untuk mendirikan pemerintahan baru yang disebut Keshogunan Muromachi. Selanjutnya pada tahun 1338, Istana Utara mengangkat Ashikaga Takauji sebagai Seii Taishogun. Pengangkatan ini menjadikannya sebagai shogun pertama Keshogunan Muromachi

Kemunduran Istana SelatanKekuatan Istana Selatan semakin melemah setelah sejumlah panglima militer Istana Selatan gugur secara berturut-turut hingga tahun 1338. Nawa Nagatoshi, Yūki Chikamitsu, Chigusa Tadaaki, dan Kitabatake Akiie, serta Nitta Yoshisada semuanya tewas. Di pihak yang berseberangan, kekuatan militer Istana Utara jauh mengungguli kekuatan militer Istana Selatan. Dalam Pertempuran Shijōnawate 1348, kakak beradik Kusunoki Masatsura-Kusunoki Masatoki (putra Kusunoki Masashige) yang memimpin pasukan Istana Selatan tewas dibunuh Kō no Moronao dari pihak Ashikaga. Pertempuran ini menyebabkan Istana Yoshino jatuh ke tangan musuh. Kaisar Go-Murakami dan para pengikut Istana Selatan melarikan diri ke Anō (sekarang kota Gojō, Prefektur Nara) untuk menutup-nutupi kemerosotan Istana Selatan.

Selanjutnya, perseteruan terjadi antara Ashikaga Tadayoshi (adik Ashikaga Takauji yang ditugaskan sebagai pemimpin pemerintahan) dan Kō no Moronao yang menjabat pengurus klan Ashikaga. Konflik di antara keduanya berpuncak pada zaman Kan-ō (Kannō) menjadi perang saudara yang disebut Kerusuhan zaman Kannō (Kannō no Jōran). Tadayoshi yang tersisih dalam persaingan politik membelot ke pihak Istana Selatan. Putra Ashikaga Takauji bernama Ashikaga Tadafuyu yang dijadikan putra angkat oleh Tadayoshi mengikuti jejak ayah angkatnya, dan membelot ke Istana Selatan. Setelah melarikan diri, Tadafuyu memulai perlawanan dari Kyushu. Kekuatan Istana Selatan mulai pulih setelah pihak yang ikut memperebutkan ibu kota Kyoto semakin banyak. Sejumlah shugo, termasuk Yamana Tokiuji ikut bergabung dan bertempur di pihak Istana Selatan. Kaisar Go-Murakami pindah ke Istana Suminoe (Suminoe-den), atau disebut Istana Shōin (Shōin-den). Istana Suminoe merupakan milik klan Tsumori yang turun-temurun menjadi gūji (kepala pendeta) di kuil Sumiyoshi Taisha yang merupakan pendukung Istana Selatan. Istana Suminoe sewaktu dijadikan markas pihak Istana Selatan disebut Istana Sementara Sumiyoshi (Sumiyoshi Angū). Lokasinya sekarang terletak di distrik Sumiyoshi, Osaka.

Pada tahun 1351, Ashikaga Takauji untuk sementara menyerah kepada Istana Selatan sebagai strateginya dalam menghadapi faksi Ashikaga Tadayoshi. Nama zaman yang digunakan Istana Utara untuk sementara diganti menjadi zaman Shōhei seperti nama zaman yang sedang digunakan Istana Selatan. Pihak militer Istana Selatan memanfaatkan kesempatan untuk bergerak maju ke Kyoto, dan menghantam Ashikaga Yoshiakira. Kyoto jatuh ke tangan Istana Selatan, dan Tiga Harta Suci berhasil dirampas kembali. Sebagai pembalasan, Yoshiakira menghidupkan kembali nama zaman yang digunakan Istana Utara, dan bermaksud merebut kembali Kyoto. Namun ketika mundur dari Kyoto, Istana Selatan menculik Kaisar Kōgon dan Kaisar Kōmyō yang keduanya sudah pensiun (Daijō Tennō), serta Kaisar Sukō (putra Kaisar Kōgon) yang baru saja turun tahta. Ketiga mantan kaisar tersebut dibawa dengan paksa ke Anō. Akibatnya, Kaisar Go-Kōgon (adik Kaisar Sukō, putra Kaisar Kōgon) dari Istana Utara harus naik tahta tanpa adanya Tiga Harta Suci yang sedang dikuasai Istana Selatan.

Sementara itu, Kitabatake Chikafusa dari Istana Selatan berencana untuk mengumpulkan kekuatan militer yang mendukung Istana Selatan di daerah Kanto. Chikafusa dalam keadaan terkepung di Istana Oda, Provinsi Hitachi menulis buku sejarah Jinnō Shōtōki. Isi buku tersebut menyatakan Istana Selatan sebagai pemerintah yang sah. Setelah Kaisar Go-Daigo mangkat pada tahun 1339, Chikafusa berperan sebagai tokoh berpengaruh di Istana Selatan. Setelah Chikafusa tutup usia pada tahun 1354, Istana Selatan kembali mengalami kemunduran.

Setelah kalah dalam konflik internal keshogunan, Hosokawa Kyōji dan Kusunoki Masanori bergabung dengan Istana Selatan. Keduanya berhasil menduduki Kyoto hingga ditaklukkan pada tahun 1367. Sejak itu pula, Istana Selatan tidak lagi memiliki kekuatan militer yang patut diperhitungkan. Sewaktu shogun Ashikaga Yoshiakira berkuasa di Istana Utara, kekuatan militer Istana Selatan sempat mengalami pasang surut di bawah pimpinan Ōuchi Hiroyo dan Yamana Tokiuji. Setelah shogun Yoshiakira wafat, Keshogunan Muromachi mengangkat Ashikaga Yoshimitsu yang masih berusia 11 tahun sebagai Seii Taishogun. Atas petunjuk pejabat kanrei Hosokawa Yoriyuki yang menjadi wakil shogun Yoshimitsu, perlawanan terhadap Istana Selatan terus gencar dilakukan. Termasuk di antaranya membuat panglima Istana Selatan, Kusunoki Masanori (putra Kusunoki Masashige) berada pihak Istana Utara

Situasi Kyushu dan bersatunya Istana Utara-Selatan
Di Kyushu, perang terus berlanjut antara pasukan Istana Selatan melawan pasukan Istana Utara seperti pasukan pimpinan Isshiki Noriuji dan Niki Yoshinaga yang ditinggalkan Ashikaga Takauji di Kyushu. Kekuatan militer Istana Selatan antara lain diwakili klan Kikuchi yang pernah dikalahkan pihak Ashikaga dalam Pertempuran Tatarahama. Pangeran Kaneyoshi (putra Kaisar Go-Daigo) diutus ke Kyushu untuk memperkuat kedudukan Istana Selatan. Akibatnya terjadi Pertempuran Chikugo yang konon melibatkan 100 ribu prajurit dari kedua belah pihak.

Ketika pecah Kerusuhan zaman Kan-ō, Kyushu berubah menjadi medan perang yang melibatkan tiga belah pihak yang bertikai. Penyebabnya adalah kedatangan Ashikaga Tadafuyu yang melarikan diri ke Kyushu. Pada waktu itu, bajak laut Jepang (wakō) merajalela di sepanjang lepas pantai Semenanjung Korea dan Tiongkok. Setelah berjanji kepada Dinasti Ming untuk mengatasi persoalan bajak laut Jepang, Pangeran Kaneyoshi (Istana Selatan) mendapat pengakuan dari Dinasti Ming sebagai "raja Jepang".

Keshogunan Muromachi (Istana Utara) mengutus Imagawa Sadayo dan pasukannya ke Kyushu untuk menghancurkan Istana Selatan. Pada akhirnya, Ashikaga Tadafuyu menyerah dan Kyushu berada di bawah penguasaan Istana Utara. Setelah Pangeran Kaneyoshi tidak lagi berkuasa di Kyushu, Dinasti Ming mengakui shogun Ashikaga Yoshimitsu sebagai "raja Jepang" yang baru.

Memasuki zaman Kōwa/Eitoku, dan zaman Genchū/Shitoku, Pangeran Kaneyoshi, Kitabatake Akiyoshi, Pangeran Muneyoshi yang merupakan pemimpin berpengaruh dari Istana Selatan tutup usia secara berturut-turut. Kaisar Chōkei yang merupakan tokoh bergaris keras juga mengundurkan diri, sehingga kedudukan Istana Selatan semakin lemah. Sementara itu, Ashikaga Yoshimitsu mengeluarkan peraturan yang membatasi kekuatan militer shugo daimyō. Akibatnya, kekuatan militer yang dimiliki shugo daimyō dalam melawan Istana Utara mulai habis. Kesempatan ini dimanfaatkan shogun Yoshimitsu untuk menjadi juru penengah bagi Istana Utara dan Istana Selatan. Pada tahun 1392, keshogunan menghidupkan kembali sistem Ryōtōtetsuritsu yang memungkinkan kaisar dari masing-masing faksi/garis keturunan dapat naik tahta secara bergantian. Hak kepemilikan tanah pemerintah di seluruh negeri juga diberikan kepada garis keturunan Daikaku-ji. Sebagai balasannya, Kaisar Go-Kameyama (Istana Selatan) mengembalikan Tiga Harta Suci kepada Kaisar Go-Komatsu (Istana Timur). Perdamaian akhirnya tercapai dengan bersatunya Istana Utara dan Istana Selatan.

Pihak Go-Nanchō
Setelah bersatunya Istana Utara-Istana Selatan, perjanjian bahwa kaisar dari masing-masing faksi/garis keturunan dapat naik tahta secara bergantian (sistem Ryōtōtetsuritsu) ternyata tidak dipatuhi Istana Utara. Kaisar yang naik tahta selalu berasal dari faksi Jimyō-in (Istana Utara). Sepanjang periode yang disebut Go-Nanchō (pasca-Istana Selatan) dan berlangsung hingga pertengahan abad ke-15, Istana Selatan terus menerus mengadakan pemberontakan. Sejak tahun 1428, perlawanan Istana Selatan semakin gencar setelah terputusnya garis keturunan Jimyō-in karena tidak lagi memiliki pewaris yang berhak atas tahta.

Pada tahun 1443, pihak Go-Nanchō yang terdiri dari sisa-sisa pengikut Istana Selatan dan bangsawan istana klan Hino menyerang istana kaisar. Penyerbuan tersebut dipimpin dua anggota keluarga Istana Selatan. Dua dari Tiga Harta Suci, yakni permata dan tsurugi (katana) berhasil dirampas. Peristiwa ini disebut Insiden Kinketsu. Keshogunan berhasil merebut kembali tsurugi, namun permata terus berada di bawah kekuasaan Go-Nanchō. Pihak Go-Nanchō menghilang dari peredaran, dan tidak disebut-sebut lagi dalam buku sejarah sejak permata kembali berhasil direbut, dan kakak beradik keturunan Istana Selatan, Pangeran Jiten dan Pangeran Chūgi dibunuh. Pembunuhnya adalah pengikut klan Akamatsu (Istana Utara) yang memendam dendam terhadap Istana Selatan karena pernah dihancurkan pada peristiwa Pemberontakan Kakitsu. Setelah berabad-abad berlalu, Kaisar Meiji akhirnya pada tahun 1911 memutuskan bahwa Istana Selatan adalah pewaris kekuasaan yang sah.



Japanese Culture

1. GEISHA
Geisha (芸者"orang dari seni") adalah seniman-tradisional Jepang.Kata Geiko juga digunakan untuk menjelaskan orang tersebut. Geisha sangat umum pada abad 18 dan 19, dan masih dalam keberadaan hari ini, meskipun mereka adalah nomor dwindling. "Geisha," tegas / geɪ ʃa / ( "gay-Sha") adalah istilah yang paling akrab Bahasa Inggris ke speaker, dan yang paling umum digunakan di Jepun juga, tetapi di Kansai wilayah istilah dan geigi, untuk magang Geisha, " Maiko "juga telah digunakan sejak Restorasi Meiji. Istilah maiko hanya digunakan di Kyoto kabupaten. Inggris pengucapan gi ʃa ( "wah-Sha") atau frasa "Geisha gadis," selama Amerika umum pekerjaan dari Jepang, membawa konotasi prostitusi, seperti beberapa perempuan muda, nekat untuk uang dan menyebut dirinya "Geisha," dijual sendiri untuk pasukan Amerika.
Geisha tradisi yang berkembang dari taikomochi atau hōkan, jesters serupa ke pengadilan. " Geisha pertama adalah semua laki-laki; sebagai perempuan mulai mengambil peran mereka dikenal sebagai onna Geisha (女芸者), atau "artis wanita (perempuan formulir)." . Geisha hari ini secara perempuan, selain dari Taikomochi. Taikomochi yang sangat langka. Hanya tiga saat ini terdaftar di Jepang. Mereka cenderung jauh lebih mesum daripada Geisha. Tokoh-tokoh lain yang menyumbang kepada penciptaan modern yang Oiran Geisha, atau courtesans, dan Odoriko, menari perempuan. Odoriko khususnya yang dipengaruhi Geisha untuk menyertakan tari sebagai bagian dari seni daftar lagu-lagu mereka.
Geisha tradisional yang terlatih dari anak muda. Geisha sering membeli rumah perempuan muda dari keluarga miskin, dan mengambil tanggung jawab untuk meningkatkan dan pelatihan mereka. Selama anak mereka, sesuai Geisha pertama bekerja sebagai maids, maka sebagai asisten ke rumah Geisha's senior mereka sebagai bagian dari pelatihan dan memberikan kontribusi untuk biaya pemeliharaan dan pendidikan mereka. Ini lama-tradisi diadakan pelatihan masih ada di Jepang, di mana siswa tinggal di rumah seorang pemimpin dari beberapa seni, memulai melakukan pekerjaan rumah tangga dan pengawasan umum dan membantu master, dan akhirnya bergerak hingga menjadi tuan sendiri di kanan (lihat juga irezumi). Pelatihan ini sering berlangsung selama bertahun-tahun.

Program studi tradisional mulai dari usia muda dan meliputi berbagai seni, termasuk alat-alat musik Jepang (terutama shamisen) dan tradisional bentuk bernyanyi, tari tradisional, upacara teh, mengatur bunga (ikebana), puisi dan literatur. Dengan menonton dan membantu senior Geisha, mereka menjadi terampil di kompleks tradisi sekitarnya memilih, pencocokan, dan pakaian berharga scorpio, dan dalam berbagai permainan dan seni percakapan, dan juga dalam berurusan dengan klien.

Setelah seorang wanita menjadi magang Geisha (a maiko) dia akan mulai untuk menemani senior Geisha ke rumah teh, dan pihak banquets yang merupakan's a Geisha lingkungan kerja. Untuk beberapa hal, ini tradisional metode pelatihan berlangsung, walaupun ia adalah kebutuhan foreshortened. Geisha modern tidak lagi dibeli oleh atau dibawa ke rumah Geisha sebagai anak-anak. Menjadi Geisha sekarang sepenuhnya sukarela. Kebanyakan mereka mulai sekarang Geisha pelatihan di akhir umur belasan.

Apakah Geisha pelacur?
Sesungguhnya, tidak Geisha pelacur. Karena suatu hiburan laki-laki di belakang pintu tertutup di sebuah cara eksklusif, ada banyak spekulasi tentang underpinnings profesi mereka. Kebingungan yang seputar masalah ini telah rumit oleh Jepang pelacur yang ingin bersama-memilih yang prestise dari Geisha gambar, dan tidak akurat oleh depictions Geisha dari budaya populer di Barat.Meskipun Geisha dapat memilih untuk melakukan hubungan seksual dengan salah satu patrons dia, Geisha Jomblo tidak akan pernah melibatkan seks.

Geisha pertama tentang pelacur yang bernama Kako. Seiring dengan berjalannya waktu, ia menemukan bahwa ia tidak perlu terlibat di lampu merah-kabupaten.Kako secara langsung atau tidak langsung kepada ahli waris untuk banyak sekolah seni Jepang. Dia sendiri disebut a Geisha ( "seni-orang") dan mengucap diri untuk memberikan pertunjukan seni.

Kadang-kadang, a Geisha dapat memilih untuk mengambil danna (tua jaman untuk kata suami), yang biasanya adalah seorang laki-laki kaya yang memiliki cara untuk mendukung Geisha gundik. Meskipun a Geisha bisa jatuh cinta dengan danna, yang merupakan urusan customarily kontingen atas danna kemampuan finansial untuk mendukung Geisha gaya hidup. Konvensi tradisional dan nilai-nilai tersebut dalam hubungan yang sangat rumit dan tidak dipahami dengan baik, bahkan oleh banyak Jepang. Karena itu, benar intim peran serta Geisha tetap objek dari banyak spekulasi, dan sering salah, di Jepang maupun di luar negeri.

2. SAMURAI
Samurai (侍atau kadang-kadang士) merupakan istilah umum untuk pahlawan di pra-industri Jepang. Istilah yang lebih tepat adalah bushi (武士) (lit. "perang-manusia") yang datang ke menggunakan selama periode Edo. Namun, sekarang yang istilah Samurai biasanya merujuk kepada pahlawan kaum bangsawan, tidak, misalnya, ashigaru kaki atau tentara. The Samurai tanpa lampiran ke sebuah suku atau daimyo telah disebut ronin (lit. "gelombang-manusia").

(Tom Cruise di "terakhir Samurai" modern telah memberikan pengenalan kepada jalan bagi Samurai - Diskusikan di sini.)

Samurai tersebut diharapkan akan menjadi beradab dan terpelajar, dan dari waktu ke waktu, Samurai selama era Tokugawa secara bertahap kehilangan fungsi militer. Di akhir masa Tokugawa, Samurai birokrat sipil pada dasarnya adalah untuk daimyo dengan pedang mereka hanya melayani keperluan upacara. Dengan reformasi Meiji pada akhir abad ke-19, Samurai yang telah dihapuskan sebagai kelas berbeda dalam nikmat yang barat-gaya tentara nasional. Kode yang ketat yang diikuti mereka, disebut Bushido, kini masih bertahan di Jepang-hari masyarakat, seperti melakukan banyak aspek-aspek lain dari cara hidup mereka.

Kata Samurai beranikan telah di-sebelum periode Heian Jepang saat ini dirasakan Saburai, yang berarti hamba atau hadir. Ia tidak sampai awal masa modern, yaitu Azuchi-Momoyama dan awal periode Edo periode akhir 16 dan awal abad ke-17 yang menjadi kata Saburai digantikan dengan Samurai. Namun, oleh itu, yang berarti sudah lama sebelum berubah.

Dalam era supremasi dari Samurai, yang sebelumnya istilah yumitori ( "Bowman") juga digunakan sebagai judul sebuah kehormatan menyelesaikan pahlawan bahkan ketika kepandaian main anggar telah menjadi lebih penting. Jepang panahan (kyujutsu), masih sangat terkait dengan perang Hachiman Tuhan.

3. NaTal di Jepang
Natal di Jepang adalah sedikit berbeda dari sini. Utama di Jepang adalah agama Budha dan Shinto, Natal jadi lebih komersil acara. Utama revolves sekitar perayaan Natal dan tidak malam hari Natal.

Di Jepang umum adalah untuk memberikan hadiah Natal. Dalam keluarga orang tua memberikan hadiah untuk anak-anak mereka, tetapi anak-anak tidak memberikan hadiah kepada orang tua.Pemikiran di belakang ini adalah bahwa hanya Santa membawa hadiah, sehingga ketika anak-anak tidak lagi percaya di Santa yang menyajikan tidak lagi diberikan.

Sebagian besar keluarga Jepang akan memiliki pohon Natal dan sekarang sudah menjadi sangat umum untuk memiliki lampu di luar rumah sebagai anda akan melihat di Australia.

Untuk tunggal perempuan di Jepang itu sangat penting untuk memiliki seseorang untuk menghabiskan malam Natal dengan. Hal ini juga sangat penting bagi mereka di mana mereka menghabiskan malam Natal dan apa yang mereka terima sekarang. Seluruh malam harus sangat khusus, cantik dan romantis. Jepang perempuan yang memiliki anak laki-laki teman cenderung pamer, sehingga perempuan yang tidak tidak senang untuk berbicara tentang topik.

Ada juga digunakan untuk menjadi sarkasme bahwa Natal adalah dibandingkan dengan perempuan usia. Toko kue di seluruh Jepang selalu mencoba untuk menjual mereka semua kue Natal malam sebelum Natal. Setiap kue kiri setelah Natal yang dilihat sangat lama atau ketinggalan jaman. Perempuan lebih dari 25 tahun digunakan untuk dikatakan 'tak terjual Xmas kue'. Namun, saat ini, untuk rata-rata usia perkawinan telah berubah, semakin lama dan lama, dan itu adalah sejarah.


Masakan Jepang

Masakan Jepang

Masakan Jepang (日本料理, nihon ryōri, nippon ryōri?) adalah makanan yang dimasak dengan cara memasak yang berkembang secara unik di Jepang dan menggunakan bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Dalam bahasa Jepang, makanan Jepang disebut Nihonshoku atau Washoku.

Sushi, Tempura, Shabu-shabu, dan Sukiyaki adalah makanan Jepang yang populer di luar Jepang, termasuk di Indonesia.



Masakan Jepang (日本料理, nihon ryōri, nippon ryōri?) adalah makanan yang dimasak dengan cara memasak yang berkembang secara unik di Jepang dan menggunakan bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Dalam bahasa Jepang, makanan Jepang disebut Nihonshoku atau Washoku.

Sushi, Tempura, Shabu-shabu, dan Sukiyaki adalah makanan Jepang yang populer di luar Jepang, termasuk di Indonesia.

Masakan dan makanan Jepang tidak selalu harus berupa "makanan yang sudah dimakan orang Jepang secara turun temurun." Makanan orang Jepang berbeda-beda menurut zaman, tingkat sosial, dan daerah tempat tinggal. Cara memasak masakan Jepang banyak meminjam cara memasak dari negara-negara Asia Timur dan negara-negara Barat. Di zaman sekarang, definisi makanan Jepang adalah semua makanan yang dimakan orang Jepang dan makanan tersebut bukan merupakan masakan asal negara lain.

Dalam arti sempit, masakan Jepang mengacu pada berbagai berbagai jenis makanan yang khas Jepang. Makanan yang sudah sejak lama dan secara turun temurun dimakan orang Jepang, tapi tidak khas Jepang tidak bisa disebut makanan Jepang. Makanan seperti Gyudon atau Nikujaga merupakan contoh makanan Jepang karena menggunakan bumbu khas Jepang seperti shōyu, dashi dan mirin. Makanan yang dijual rumah makan Jepang seperti penjual soba dan warung makan Kappō juga disebut makanan Jepang. Sebagian orang menganggap makanan yang mengandung daging sapi tidak bisa dianggap sebagai makanan Jepang karena kebiasaan makan daging baru dimulai zaman Restorasi Meiji sekitar 130 tahun lalu. Menurut orang di luar Jepang, berbagai masakan mengandung daging sapi seperti Sukiyaki dan Gyudon juga dimasukkan ke dalam kategori makanan Jepang. Dalam arti luas, bila masakan yang dibuat dari bahan makanan yang baru dikenal orang Jepang juga ikut digolongkan sebagai makanan Jepang, maka definisi masakan Jepang adalah makanan yang dimasak dengan bumbu yang khas Jepang.

Masakan Jepang sering merupakan perpaduan dari berbagai bahan makanan dan masakan dari berbagai negara. Parutan lobak yang dicampur saus sewaktu memakan bistik atau hamburg steak, dan selada dengan dressing parutan lobak merupakan contoh perpaduan makanan Barat dengan penyedap khas Jepang. Saus spaghetti yang dicampur mentaiko, tarako, natto, daun shiso atau umeboshi merupakan contoh makanan Barat yang dinikmati bersama bahan makanan yang memiliki rasa yang sudah akrab dengan lidah orang Jepang. Bistik dengan parutan lobak sebenarnya tidak dapat disebut sebagai makanan Jepang melainkan bistik ala Jepang (Wafū sutēki). Berdasarkan aturan ini, istilah "Wafū" (和風, ala Jepang?) digunakan untuk menyebut makanan yang lazim ditemukan dan dimakan di Jepang, tapi dimasak dengan cara memasak dari luar Jepang.

Berdasarkan aturan Wafū, beberapa jenis makanan sulit digolongkan sebagai makanan Jepang karena merupakan campuran antara makanan Jepang dan makanan asing:

Makanan Barat yang dicampur bahan makanan yang unik Jepang, seperti Sarada Udon (selada adalah makanan Barat tapi dicampur udon yang khas Jepang), kari, dan Anpan (roti berasal dari Barat berisi ogura yang khas Jepang).
Makanan khas Jepang yang berasal dari luar negeri tapi dibuat dengan resep yang sudah diubah sesuai selera lokal, seperti Ramen dan Gyōza.
Makanan yang berdasarkan bahan dan cara memasak tidak sulit diputuskan harus dimasukkan ke dalam kategori makanan Barat atau makanan Jepang, seperti Pork Ginger dan Butashōgayaki keduanya menunjuk pada makanan yang sama.
Sebagian besar ahli kuliner menganggap masakan Jepang mudah sekali dibedakan dengan makanan tradisional Korea dan Tiongkok yang bertetangga, walaupun beberapa makanan Korea juga mendapat pengaruh dari masakan Jepang. Di Korea juga dikenal Futomakizushi (disebut Kimbab), sup miso, dan asinan lobak (takuan) yang merupakan makanan khas Jepang

Ciri khas

Bahan makanan
Pada umumnya, bahan-bahan untuk masakan Jepang berupa: beras, hasil pertanian (sayur-sayuran dan kacang-kacangan), dan makanan laut. Bumbu berupa dashi (kaldu) yang dibuat dari konbu, ikan dan jamur shiitake, ditambah miso dan shōyu. Berbeda dengan masakan negara-negara lain, makanan Jepang sama sekali tidak menggunakan bumbu berupa rempah-rempah dari biji-bijian (merica) atau penyedap yang mengandung biji (seperti cabai) yang harus ditumbuk. Masakan Jepang juga tidak menggunakan bumbu yang berbau tajam seperti bawang putih. Kacang kedelai merupakan bahan utama makanan olahan, dan penyedap yang digunakan biasanya berupa sayur-sayuran beraroma harum yang dipotong-potong halus atau diparut. Masakan Jepang umumnya rendah lemak, tapi mengandung kadar garam yang tinggi

Bumbu
Masakan Jepang mengenal 5 bumbu utama yang harus dimasukkan secara berturutan sesuai urutan sa-shi-su-se-so yang merupakan singkatan dari:

gula pasir (satō)
garam (shio)
cuka (su)
shōyu (seuyu: ejaan zaman dulu untuk shōyu)
miso (miso).
Sesuai dengan peraturan sa-shi-su-se-so, gula pasir adalah bumbu yang dimasukkan pertama kali, diikuti garam, cuka, kecap asin, dan miso.

Penyajian makanan
Makanan utama di Jepang terdiri dari nasi (kadang-kadang dicampur palawija), sup dan lauk. Masakan Jepang tidak mengenal tahapan (course) dalam penyajian, tidak seperti masakan Eropa atau Tionghoa yang menyajikan makanan secara bertahap dimulai dari hidangan pembuka, sup, hidangan utama, dan diakhiri dengan hidangan penutup. Masakan Jepang dihidangkan semuanya secara sekaligus dan tidak ada perbedaan antara tata cara penyajian makanan di rumah dengan penyajian makanan di restoran. Makanan yang dihidangkan dalam jamuan makan dan Kaiseki merupakan pengecualian karena disajikan secara bertahap.

Masakan Jepang bisa dibedakan dengan mudah dari masakan Eropa atau masakan Tionghoa dalam cara menikmati makanan. Pada makanan Jepang, rasa dicampur sewaktu makanan berada di dalam mulut. Dibandingkan dengan asinan yang dimakan begitu saja, asinan sayur-sayuran yang sangat asin menjadi lebih enak kalau dimakan dengan nasi putih. Bahan makanan juga tidak diolah secara berlebihan dan makanan harus mempunyai rasa asli bahan makanan tersebut. Cara memasak atau penyiapan makanan hanya bertujuan untuk menampilkan rasa asli dari bahan makanan. Makanan sama sekali tidak dimasak dengan bumbu yang berbau tajam dan tidak menggunakan teknik memasak yang bisa merusak penampilan bahan dan kesegaran bahan makanan.

Masakan Jepang menuntut juru masak yang serba bisa dalam berbagai bidang. Juru masak dituntut memiliki keahlian dalam pengolahan bahan makanan, serta berbagai pengetahuan tentang peralatan makan dan pemilihan suasana yang tepat sewaktu menikmati makanan. Masakan Jepang sangat berbeda dengan masakan Perancis yang sangat maju dalam pembagian keahlian di dapur dan pelayanan terhadap tamu di ruang makan.

Peralatan makan yang digunakan masakan Jepang bisa dibuat dari keramik, porselen, atau kayu yang dipernis dengan urushi. Di rumah keluarga Jepang, setiap anggota keluarga mempunyai mangkuk nasi dan sumpit sendiri yang tidak saling dipertukarkan dengan milik anggota keluarga yang lain. Sumpit terdiri dari sumpit kayu, sumpit bambu dan sumpit sekali pakai. Sebelum teknik pembuatan keramik dikenal di Jepang, sebagian besar alat makan dibuat dari kayu yang dipernis. Hiasan gambar-gambar pada peralatan makan dari porselen juga berfungsi sebagai penghias hidangan.

Masakan Jepang memiliki aturan yang sangat longgar menyangkut bentuk alat makan yang dibuat dari keramik. Piring bisa saja berwarna gelap atau berbentuk persegi empat, sehingga terlihat sangat mencolok dibandingkan peralatan makan yang digunakan makanan Eropa atau Amerika. Peralatan makan untuk makanan Jepang terlihat sangat berbeda dengan yang digunakan masakan Tionghoa atau Korea. Masakan Tionghoa menggunakan piring bundar dari porselen dengan hiasan sederhana, sedangkan masakan Korea menggunakan alat makan dari bahan logam atau porselen warna putih tanpa hiasan.

Awal sejarah tertulis
Nihon Shoki merupakan literatur klasik yang memuat sejarah tertulis paling tua tentang masakan Jepang. Nihon Shoki mengisahkan tentang Iwakamutsukari-no-mikoto yang merupakan nenek moyang klan Takahashi. Iwakamutsukari-no-mikoto menghidangkan Namasu dari ikan cakalang dan kerang Hamaguri yang dipotong-potong dan diacar dengan cuka. Hidangan ini dibuat untuk Kaisar Keiko yang sedang mengunjungi provinsi Awa karena bersedih atas kematian Yamato Takeru. Iwakamutsukari-no-mikoto bertugas sebagai juru masak istana dan kemudian dijadikan dewa masakan.

Asal-usul masakan
Nasi mulai dimakan orang Jepang sejak zaman Jomon dengan lauk dari bahan makanan yang dibuat nimono, dipanggang, dan dikukus. Cara mengolah makanan dengan menggoreng dikenal di zaman Asuka dan berasal dari semenanjung Korea dan Tiongkok. Teh dan masakan khas pendeta diperkenalkan di Jepang bersamaan dengan masuknya agama Buddha, tapi hanya berkembang di kalangan kuil. Makanan khas pendeta dikenal sebagai makanan Buddhis (Shōjin ryōri) yang melarang keras hewan peliharaan dan binatang buas seperti monyet dijadikan bahan makanan.

Menurut literatur klasik Engishiki, di berbagai tempat di Jepang barat terdapat upacara yang menggunakan ikan hasil fermentasi yang disebut Narezushi sebagai persembahan.

Masakan zaman Nara
Pengaruh kebudayaan Tiongkok yang kuat di zaman Nara berpengaruh pada masakan di zaman Nara. Makanan dimasak sebagai hidangan pada ritual dan perayaan yang berkaitan dengan musim. Di sepanjang tahun selalu ada perayaan dan pesta makan-makan. Cara memasak dari Tiongkok mulai digunakan untuk mengolah bahan makanan lokal. Penyesuaian cara memasak dari Tiongkok dengan keadaan alam di Jepang akhirnya melahirkan masakan yang khas Jepang

Masakan zaman Heian
Di zaman Heian, masakan Jepang makin berkembang sambil terus menerima pengaruh dari daratan Tiongkok. Pada masa itu mulai dikenal makanan seperti Karaage, Karani, kue-kue asal Tiongkok (Tōgashi), dan Natto ala Tiongkok. Sementara itu, aliran masak-memasak dan etiket makan juga berkembang di kalangan bangsawan. Fujiwara no Yamakage menyunting buku memasak aliran Shijō berjudul Shijōryū Hōchōshiki atas perintah kaisar Kōkō. Sampai saat ini, rumah makan tradisional Jepang sering memiliki altar pemujaan (kamidana) untuk Fujiwara no Yamakage dan Iwakamutsukari-no-mikoto.

Masakan zaman Heian
Di zaman Heian, masakan Jepang makin berkembang sambil terus menerima pengaruh dari daratan Tiongkok. Pada masa itu mulai dikenal makanan seperti Karaage, Karani, kue-kue asal Tiongkok (Tōgashi), dan Natto ala Tiongkok. Sementara itu, aliran masak-memasak dan etiket makan juga berkembang di kalangan bangsawan. Fujiwara no Yamakage menyunting buku memasak aliran Shijō berjudul Shijōryū Hōchōshiki atas perintah kaisar Kōkō. Sampai saat ini, rumah makan tradisional Jepang sering memiliki altar pemujaan (kamidana) untuk Fujiwara no Yamakage dan Iwakamutsukari-no-mikoto.

Masakan zaman Muromachi
Memasuki zaman Muromachi, kalangan samurai juga ikut dalam urusan masak-memasak di dalam istana kekaisaran dan tata krama sewaktu makan semakin berkembang. Aliran etiket Ogasawara berasal dari etiket kalangan samurai dan bangsawan di zaman Muromachi dan masih dikenal hingga sekarang.

Pejabat Chūnagon bernama Yamakage no Masatomo mendirikan aliran masak-memasak yang disebut aliran Shijōryū. Aliran ini menerbitkan buku memasak berjudul Shijōryū Hōchōsho (buku memasak aliran Shijō). Sementara itu, aliran memasak bernama Ōkusaryū juga didirikan klan Ashikaga, dan sejak itu orang mulai cerewet mengenai cara memasak dan menghidangkan makanan. Makanan gaya Honzen (Honzen no seishiki) dan gaya Kaiseki merupakan dua aliran utama masakan Jepang di zaman Muromachi. Pada gaya Honzen, makanan dalam porsi cukup untuk satu orang dihidangkan secara individu di atas meja pendek yang disebut Ozen. Sementara itu sebagai tandingan gaya Honzen diciptakan makanan gaya Kaiseki yang berkembang dari tradisi menghidangkan makanan dalam porsi kecil seperti dalam upacara minum teh.

Namban adalah istilah orang Jepang zaman dulu untuk "luar negeri", khususnya Portugal dan Asia Tenggara), dan Nambansen adalah sebutan untuk kapal dari luar negeri. Kedatangan kapal-kapal dari Namban sejak zaman Muromachi hingga zaman Sengoku membawa serta berbagai jenis masakan yang disebut Nambanryōri (masakan luar negeri) dan Nambangashi (kue luar negeri). Kue Kastela yang menggunakan resep dari Portugal termasuk salah satu contoh Nambangashi.

Masakan zaman Edo
Kebudayaan orang kota berkembang pesat di zaman Edo dan makanan penduduk kota seperti Tempura dan minuman Mugicha mulai banyak dijual di kios-kios pasar kaget. Pada masa itu mulai banyak dijumpai rumah makan yang khusus menyediakan Nigirizushi dan Soba. Ōrusuichaya adalah sebutan untuk rumah makan tradisional (ryōtei) yang digunakan kalangan samurai sewaktu menjamu tamu dengan pesta makan. Makanan dinikmati secara santai sambil meminum sake, dan tidak mengikuti tata cara makan formal seperti masakan gaya Kaiseki atau masakan gaya Honzen. Masakan yang berkembang di Ōrusuichaya disebut Kaisekiryōri (会席料理, masakan jamuan makan?) yang ditulis memakai aksara kanji yang berbeda dengan masakan Kaiseki untuk upacara minum teh.

Sementara itu, teknik pembuatan kue-kue tradisional Jepang (Wagashi) menjadi berkembang berkat tersedianya gula yang sudah menjadi barang yang lumrah di zaman Edo. Alat makan dari keramik dan porselen mulai banyak digunakan orang dan diberi hiasan berupa gambar-gambar artistik yang dikerjakan secara serius. Daging ternak mulai dikonsumsi orang Jepang dan daging sapi dimakan sebagai obat. Di pertengahan zaman Edo, makanan mulai dihias dengan Wachigai daikon (hiasan dari lobak) sejalan dengan mulai dikenalnya teknik seni ukir sayur. Di zaman yang sama mulai dikenal telur rebus aneh dengan kuning telur berada di luar dan putih telur di dalam (Kimigaeshi tamago).

Masakan Kanto
Masakan Jepang yang dikenal sekarang merupakan hasil penyempurnaan masakan di zaman Edo. Di masa itu dikenal kewajiban Sankin Kōtai bagi daimyo dari seluruh penjuru Jepang. Daimyo harus datang ke Edo untuk melakukan tugas pemerintahan secara bergiliran sebagai pendamping shogun. Kedatangan daimyo dari seluruh pelosok negeri membawa serta cara memasak dan bahan makanan yang khas dari daerah masing-masing. Bahan makanan yang dibawa dari seluruh penjuru Jepang menambah keanekaragaman masakan Jepang di Edo, apalagi ditambah dengan makanan laut dari Teluk Edo (disebut Edomae) yang segar dan enak. Hasil laut dari Samudra Pasifik seperti ikan tongkol sudah dijadikan menu tetap dalam sashimi.

Ikan kakap merupakan lambang kemakmuran dan ikan kakap yang dipanggang utuh tanpa dipotong-potong merupakan hidangan istimewa pada kesempatan khusus. Makanan yang dihidangkan pada pesta makan terdiri dari dua jenis: makanan untuk dimakan di tempat pesta, dan makanan yang berfungsi sebagai hiasan. Panggang ikan kakap termasuk dalam makanan hiasan yang boleh saja dimakan di tempat pesta, tapi lebih merupakan hiasan yang dinanti-nanti para tamu untuk dibawa pulang. Tradisi membawa pulang makanan pesta sebagai oleh-oleh untuk keluarga yang menanti di rumah berasal dari zaman Edo dan terus berlanjut hingga sekarang. Selain ikan kakap, tamu biasanya dipersilakan membawa pulang kinton (biji berangan dan ubi jalar yang dihaluskan) dan kamaboko.

Masakan yang lahir dari berbagai keanekaragaman di daerah Kanto disebut masakan Edo atau masakan Kanto. Sebutan masakan Kanto digunakan untuk menandingi masakan Kansai yang telah lebih dulu dikenal. Ciri khas masakan Kanto adalah penggunaan kecap asin (shōyu) sebagai penentu rasa, termasuk pada berbagai makanan berkuah (shirumono) dan nimono. Tradisi membawa pulang makanan pesta merupakan alasan kecap asin digunakan dalam jumlah banyak pada masakan Kanto, agar rasa makanan tetap enak walaupun sudah dingin. Berbeda dengan masakan Kanto, masakan Kansai justru tidak terlalu asin walaupun mengandalkan garam dapur sebagai penentu rasa.

Masakan Kansai
Masakan Kansai adalah sebutan untuk masakan Osaka dan masakan Kyoto. Berbeda dengan budaya Edo yang gemerlap, masakan Kyoto mencerminkan budaya Kyoto yang elegan. Masakan kuil agama Buddha banyak mempengaruhi masakan Kyoto yang banyak menggunakan sayur-sayuran, tahu, kembang tahu, dan sedikit makanan laut karena letak Kyoto yang jauh dari laut. Masakan Kyoto melahirkan cara memasak dengan bumbu seminimal mungkin agar rasa asli tahu atau kembang tahu yang memang sudah "tipis" tidak hilang. Kepandaian mengolah ikan hasil awetan seperti Bodara (ikan Cod kering) dan Migakinishin (ikan Hering kering) hingga menjadi hidangan yang enak merupakan keistimewaan masakan Kyoto.

Sebagai kota tepi laut dengan hasil laut yang melimpah, masakan Osaka mengenal berbagai cara pengolahan hasil laut. Makanan laut diolah agar enak untuk langsung dimakan di tempat dan tidak untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Masakan Osaka tidak mementingkan rasa makanan kalau sudah dingin karena menganut prinsip "makanan yang habis dimakan". Prinsip ini bertolak belakang dengan masakan Kanto yang memikirkan rasa makanan kalau sudah dingin. Seiring dengan perkembangan zaman, perbedaan antara masakan Kansai dan masakan Kanto menjadi semakin kecil berkat saling belajar dari kekuatan dan kelemahan masing-masing.

Pengaruh masakan Barat
Di awal zaman Meiji, masakan Eropa menjadi mulai dikenal orang Jepang yang melakukan kontak sehari-hari dengan orang asing. Sementara itu, di kalangan rakyat tercipta makanan gaya Barat (Yōshoku) yang merupakan adaptasi masakan Eropa. Berbagai aliran masak memasak mengalami kemunduran dan aliran Hōchōshiki merupakan satu-satunya aliran yang terus bertahan. Larangan makan daging dihapus sesuai kebijakan pemerintah Meiji mengenai Haibutsu kishaku dan Shinbutsu bunri sehingga tercipta masakan Sukiyaki. Sementara itu, Honzen ryōri yang merupakan aliran utama masakan Jepang mulai ditinggalkan orang. Masakan tradisional berupa Kaisekiryōri (会席料理, masakan jamuan makan?) beralih menjadi makanan standar yang dihidangkan rumah makan tradisional (ryōtei) dan penginapan tradisional (ryōkan).

Masakan vegetarian Shōjinryōri berlanjut sebagai tradisi di kuil agama Buddha dan makanan porsi kecil Kaisekiryōri (懐石料理, Kaisekiryōri?) bertahan hingga sekarang sebagai hidangan upacara minum teh. Di bidang pertanian, tanaman sawi dan spinacia mulai ditanam secara besar-besaran. Di kota-kota mulai banyak dijumpai rumah yang memiliki meja pendek yang disebut Chabudai sebagai pengganti nampan berkaki yang disebut Ozen. Keberadaan Chabudai yang bisa dipakai sebagai meja makan untuk empat orang mengubah acara makan yang dulunya dilakukan sendiri-sendiri dengan Ozen pribadi menjadi acara berkumpul keluarga.

Juru masak pewaris tradisi masakan Edo menjadi berkurang karena menjadi korban Gempa bumi besar Kanto dan tradisi masakan Honzen ryōri mulai memudar. Etiket makan mulai menjadi longgar dan orang Jepang semakin menyukai suasana santai sewaktu makan. Setelah Perang Dunia II, kemudahan transportasi dan kemajuan bidang komunikasi menyebabkan tipisnya perbedaan antardaerah dalam soal bahan makanan dan cara memasak untuk makanan yang sama, walaupun masih tersisa perbedaan mendasar dalam soal bumbu dan selera.

Masakan tradisional
Honzenryōri (本膳料理, Honzenryōri?)
Masakan yang mulai dikenal di zaman Edo, dan mendapat pengaruh dari masakan kalangan samurai tapi akhirnya menghilang di zaman Meiji.
Shōjinryōri (精進料理, Shōjinryōri?)
Masakan tanpa daging di kuil agama Buddha.
Kaisekiryōri (懐石料理, Kaisekiryōri? masakan Kaiseki)
Masakan yang dihidangkan dalam tahap-tahap penyajian dalam porsi kecil.
Kaisekiryōri (会席料理, Kaisekiryōri? masakan jamuan makan)
Makanan jamuan pesta di rumah makan tradisional Jepang (ryōtei) yang dinikmati sambil minum sake. Penyajian dilakukan secara bertahap seperti masakan Kaiseki.

Makanan sehari-hari
Masakan nasi
Nasi
Nasi putih, nasi merah (Sekihan), Kowameshi
Nasi dari beras yang belum disosoh
Nasi bercampur gandum (Mugimeshi)
Onigiri
Nasi berbumbu cuka
Sushi
Oshizushi
Bubur dari beras yang disebut Okayu, bubur dari nasi yang disebut Zōsui (Ojiya)
Ochazuke
Takikomigohan (nasi yang dimasak menjadi satu dengan lauk)
Donburi
Kakegohan (nasi yang dituangi sesuatu): Mugitoro (gandum yang ditanak dan dituangi parutan umbi yamaimo atau nagaimo).
Mochi dan dango
Makanan berkuah (shirumono)
Sup miso
Sumashijiru (suimono)
Sashimi
Tessa (sashimi ikan fugu)
Tataki (potongan besar ikan yang digarang dengan api besar, bagian luar matang sedangkan bagian dalam masih mentah)
Tsuke (sashimi yang direndam dengan kecap asin)
Tsukemono (berbagai macam sayur yang diasin): Takuan, Umeboshi, Shibazuke, Misozuke (fermentasi dengan miso), Kasuzuke (fermentasi dengan ampas sake), Nukazuke (fermentasi dengan kulit ari beras), Wasabizuke (campuran sayuran dengan pasta Wasabi)
Mi: Udon, Soba, Sōmen
Nabe: Oden, Mizudaki, Shabu-shabu, Sukiyaki,
Makanan goreng: Tempura, Satsuma-age, Kakiage, Karaage
Makanan panggang: panggang ikan, Teriyaki, Yakitori, Kabayaki
Nimono: Nikujaga, Kinpira
Makanan kukus: Chawanmushi, Sakamushi (tumis dengan sake)
Nerimono: bentuk goreng-gorengan dari daging ikan yang dihaluskan dan ditambah tepung.
Aemono: sayur yang direndam saus berbahan cuka atau miso.
Ohitasi: sayur rebus yang dibumbui dashi

Masakan asal luar JepangNasi kari (kare raisu)
Furai: goreng-gorengan dengan tepung panir seperti Ebi Furai, Tonkatsu, dan Kroket
Hayashi rice: nasi berkuah daging yang dimasak dengan saus tomat dan saus demiglace.
Napolitan: spaghetti bumbu saus tomat
Yakiniku: Daging panggang yang diciptakan orang Korea yang tinggal di Jepang. Di Korea disebut sebagai daging panggang ala Jepang.


Origami

Origami

Istilah Origami berasal dari bahasa jepang yakni “oru” yang berarti melipat dan “kami “ yang berarti “kertas”. Jadi arti origami adalah “melipat kertas”. Keindahan seni dari origami terdapat pada cara melipat-lipat kertas sehingga menghasilkan suatu bentuk yang menyerupai hewan , bunga , ornamen hiasan dan sebagainya.




Istilah Origami berasal dari bahasa jepang yakni “oru” yang berarti melipat dan “kami “ yang berarti “kertas”. Jadi arti origami adalah “melipat kertas”. Keindahan seni dari origami terdapat pada cara melipat-lipat kertas sehingga menghasilkan suatu bentuk yang menyerupai hewan , bunga , ornamen hiasan dan sebagainya.

Di Jepang, origami semula menggunakan kertas berbentuk bujursangkar dengan warna berbeda di kedua sisinya (mirip kertas marmer yang kita kenal ). Dengan menyebarnya origami di seluruh dunia, teknik pembuatan origami juga ikut berkembang. Selain dari melipat, origami modern juga memakai teknik menggunting dan melem. Adapun kertas yang digunakan juga bebas dipilih dengan bentuk dasar kertas tidak berupa bujursangkar saja tetapi juga persegipanjang, lingkaran, segitiga atau bentuk lainnya.

Kamis, 11 November 2010

Universitas Terbaik Di Asia

1 TOKYO UNIVERSITY 66
2 KEIO UNIVERSITY 122
3 NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE 146
4 NATIONAL TAIWAN UNIVERSITY 159
5 KYOTO UNIVERSITY 175
6 BEIJING UNIVERSITY 206
7 UNIVERSITY OF HONG KONG 232
8 CHINESE UNIVERSITY OF HONG KONG 238
9 NAGOYA UNIVERSITY 268
10 NATIONAL CHIAO TUNG UNIVERSITY 305
11 SEOUL NATIONAL UNIVERSITY 311
12 OSAKA UNIVERSITY 315
13 TSINGHUA UNIVERSITY CHINA 332
14 TOHOKU UNIVERSITY 354
15 TOKYO INSTITUTE OF TECHNOLOGY 361
16 KOREA ADVANCED INSTITUTE OF SCIENCE &
TECHNOLOGY 370
17 UNIVERSITY OF TSUKUBA 372
18 HONG KONG UNIVERSITY OF SCIENCE AND
TECHNOLOGY 381
19 KYUSHU UNIVERSITY 383
20 NATIONAL CHENG KUNG UNIVERSITY 442
21 CITY UNIVERSITY OF HONG KONG 460
22 NATIONAL SUN YAT-SEN UNIVERSITY 470
23 HONG KONG POLYTECHNIC UNIVERSITY 485
24 KOBE UNIVERSITY 503
25 NANYANG TECHNOLOGICAL UNIVERSITY 508
26 CHULALONGKORN UNIVERSITY 509
27 ZHEJIANG UNIVERSITY 520
28 HIROSHIMA UNIVERSITY 530
29 RITSUMEIKAN UNIVERSITY 540
30 NATIONAL TAIWAN NORMAL UNIVERSITY 547
31 SHANGHAI JIAO TONG UNIVERSITY 566
32 NATIONAL TSING HUA UNIVERSITY TAIWAN 578
33 UNITED NATIONS UNIVERSITY 583
34 KASETSART UNIVERSITY 587
35 NATIONAL CENTRAL UNIVERSITY 592
36 POHANG UNIVERSITY OF SCIENCE AND
TECHNOLOGY 603
37 INDIAN INSTITUTE OF SCIENCE BANGALORE 616
38 HONG KONG BAPTIST UNIVERSITY 626
39 NATIONAL CHENGCHI UNIVERSITY 634
40 UNIVERSITY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY OF
CHINA 640
41 SHANDONG UNIVERSITY 644
42 FUDAN UNIVERSITY 653
43 INSTITUTE OF TECHNOLOGY BANDUNG 658
44 XIAN JIAOTONG UNIVERSITY 667
45 KOREA UNIVERSITY 682
46 INDIAN INSTITUTE OF TECHNOLOGY BOMBAY 710
47 MAHIDOL UNIVERSITY 715
48 YONSEI UNIVERSITY 722
49 TOKYO UNIVERSITY OF SCIENCE 725
50 JAPAN ADVANCED INSTITUTE OF SCIENCE AND
TECHNOLOGY 727
51 TAMKANG UNIVERSITY 738
52 NANJING UNIVERSITY 750
53 I-SHOU UNIVERSITY 755
54 NATIONAL CHUNG CHENG UNIVERSITY 763
55 ASIAN INSTITUTE OF TECHNOLOGY THAILAND 766
56 PUSAN NATIONAL UNIVERSITY 790
57 NIHON UNIVERSITY 800
58 THAMMASAT UNIVERSITY 806
59 UNIVERSITY OF ELECTRO-COMMUNICATIONS 808
60 HANYANG UNIVERSITY 826
61 OKAYAMA UNIVERSITY 843
62 XIAMEN UNIVERSITY 847
63 EHIME UNIVERSITY 857
64 RYUKOKU UNIVERSITY 858
65 NANKAI UNIVERSITY 864
66 CHINA AGRICULTURAL UNIVERSITY 876
67 HOSEI UNIVERSITY 888
68 YAMAGATA UNIVERSITY 889
69 CHIBA UNIVERSITY 891
70 CHIANG MAI UNIVERSITY (CMU) 891
71 EAST CHINA NORMAL UNIVERSITY 911
72 TOKAI UNIVERSITY 913
73 DOSHISHA UNIVERSITY 916
74 PROVIDENCE UNIVERSITY 930
75 PRINCE OF SONGKLA UNIVERSITY 942
76 WASEDA UNIVERSITY 943
77 SOUTHEAST UNIVERSITY 947
78 YUAN ZE UNIVERSITY 948
79 SHINSHU UNIVERSITY 953
80 NATIONAL CHUNG HSING UNIVERSITY 955
81 HARBIN INSTITUTE OF TECHNOLOGY 958
82 NAGAOKA UNIVERSITY OF TECHNOLOGY 960
83 WUHAN UNIVERSITY 961
84 FU JEN CATHOLIC UNIVERSITY 962
85 EWHA WOMEN’S UNIVERSITY 966
86 NIIGATA UNIVERSITY 968
87 INDIAN INSTITUTE OF TECHNOLOGY KANPUR 978
88 MIE UNIVERSITY 980
89 HITOTSUBASHI UNIVERSITY 983
90 TOKUSHIMA UNIVERSITY 987
91 TOKYO UNIVERSITY OF AGRICULTURE AND
TECHNOLOGY 1,000
92 TONGJI UNIVERSITY 1,004
93 HOKKAIDO UNIVERSITY 1,010
94 BEIJING NORMAL UNIVERSITY 1,015
95 GUNMA UNIVERSITY 1,019
96 GIFU UNIVERSITY 1,040
97 SOPHIA UNIVERSITY 1,044
98 OSAKA CITY UNIVERSITY 1,048
99 SOGANG UNIVERSITY 1,062
100 KAOHSIUNG MEDICAL UNIVERSITY 1,063

Nama-nama Universitas Di Jepang

Hokkaido

* College of Medical Technology Hokkaido University
* Doto University Junior College
* Fuji Women's Junior College
* Hokkai Gakuen University
* Hokkaido Asai Gakuen University
* Hokkaido Automotive Engineering College
* Hokkaido Bunkyo Junior College
* Hokkaido College of Pharmacy [1]
* Hokkaido Information University
* Hokkaido Institute of Technology
* Hokkaido Iryo Daigaku Shigakubu Fuzoku Byoin
* Hokkaido Musashi Women's Junior College
* Hokkaido Shoshi Gakuen
* Hokkaido University
* Hokkaido University of Education
* Hokusei Gakuen University
* Koen Gakuen Women's Junior College
* Kokugakuin Jr. College
* Rakuno Gakuen University
* Sapporo Gakuin University
* Sapporo International Junior College
* Sapporo International University
* Sapporo International University Library
* Sapporo Otani Junior College
* Sapporo University
* Tenshi Women's Junior College
* Tohoku College of Pharmacy Sapporo Br.
* Tokai University Hokkaido Br.

Aomori

* Aomori Chuo Gakuin University
* Aomori Public College
* Aomori University
* Aomori University of Health and Welfare
* Hachinohe Institute of Technology
* Hachinohe University
* Hirosaki Gakuin University
* Hirosaki University
* Kitasato University School of Veterinary Medicine & Animal Sciences
* Tohoku Women's College

Iwate

* Fuji University
* Iwate Medical University
* Iwate Prefectural University
* Iwate University
* Kitasato University School of Fisheries Sciences
* Morioka University

Miyagi

* Ishinomaki Senshu University
* Miyagi Agricultural College
* Miyagi Gakuin Women's College
* Miyagi University of Education
* Seiwa Gakuen Junior College
* Sendai College
* Sendai Shirayuri Women's University, Junior College
* Shokei Women's Junior College
* Tohoku Bunka Gakuen University
* Tohoku Bunka Gakuen University [2]
* Tohoku Fukushi University
* Tohoku Gakuin University [3]
* Tohoku Institute of Technology
* Tohoku Pharmaceutical University
* Tohoku Seikatsu Bunka College
* Tohoku University

Akita

* Akita International University
* Akita Keizaihoka University
* Akita Prefectural University
* Akita University

Yamagata

* Tohoku University of Art & Design
* Tohoku University of Community Service and Science
* Yamagata Prefectural College of Agriculture
* Yamagata School of Health Science
* Yamagata University

Fukushima

* Fukushima College
* Fukushima Medical College
* Fukushima University
* Higashi Nippon International University
* Iwaki Meisei University
* Koriyama Women's University
* Nihon University College of Engineering
* Ohu University
* University of Aizu

Ibaraki

* Ibaraki Christian University
* Ibaraki Prefectural University of Health Sciences
* Ibaraki University
* Ryutsu Keizai University
* Tokiwa University
* Tokyo Kasei Gakuin Tsukuba Women's University
* Tsukuba International University
* University of Tsukuba

Tochigi

* Ashikaga Institute of Technology
* Bunsei University of Art
* Dokkyo University School of Medicine
* Hakuoh University
* International University of Health And Welfare
* Jichi Medical School
* Nasu University
* Sakushin Gakuin University
* Utsunomiya University

Gunma

* Gunma Prefectural Women's University
* Gunma Social Welfare College
* Gunma University
* Jobu University
* Kanto Gakuen University
* Maebashi Institute of Technology
* Maebashi Kyoai Gakuen College
* Sozo Gakuen University
* Takasaki City University of Economics
* Takasaki University of Commerce
* Takasaki University of Commerce Junior College
* Takasaki University of Health and Welfare
* Tokyo University of Social Welfare
* Toyo University Itakuta Campus
Saitama

* Bunkyo University Koshigaya Campus [4]
* Daito Bunka University
* Dokkyo University
* Josai University
* Nippon Institute of Technology
* Saitama University
* Shobi University
* Tokyo International University

Chiba

* Aikoku Gakuen University
* Chiba College of Health Science
* Chiba Institute of Technology
* Chiba Keizai University
* Chiba Meitoku College
* Chiba University
* Chuogakuin University
* Edogawa University
* International Budo University
* Japan Christian Junior College
* Josai International University
* Kanda University of International Studies
* Kawamura Gakuen Women's University
* Keiai University
* Meikai University
* Meteorogical College
* Nihonbashi Gakkan University
* Reitaku University
* Seitoku University
* Seiwa University
* Shumei University
* Shutoku University
* Tokyo Christian Institute
* Tokyo Denki University
* Tokyo Dental College
* Tokyo Heisei University
* Tokyo Seitoku University
* Tokyo University of Information Sciences
* Toyogakuen University
* Uekusa Gakuen Junior College
* Wayo Women's University

Tokyo

* Aikoku Gakuen Junior College
* Aoba Gakuen Junior College
* Aoyama Gakuin University
* Aoyama GakuinWoman's Junior College
* Asia University
* Atomi Junior College
* Balance Therapy University
* Bond University Tokyo Office
* Boston University Liaison Office
* Bunka Women's University
* Bunkyo Women's College
* Chuo University
* Daito Bunka University
* Gakushuin University
* Gakushuin Women College
* Graduate School of Tokyo Seitoku University
* Graduate School of Toyo Eiwa University
* Hoshi University
* International Christian University
* International College for Advanced Buddist Studies
* International Research Institute of Health And Welfare
* Japan Academique University
* Japan Lutheran Theologicial College/Seminary
* Japan Women's College of Physical Education
* Japan Women's University
* Japanese Red Cross College of Nursing
* Joshibi University of Art and Design
* Kagawa Nutrition College
* Keio University
* Keisen Jogaku-en Junior College
* Kogakuin University
* Kogyokusha College of Technology
* Kokugakuin University
* Kokusai Junior College
* Kokushikan Junior College
* Kokushikan University
* Komazawa University
* Komazawa Women's College
* Kunitachi College of Music
* Kyorin University
* Kyoritsu College of Pharmacy
* Lakeland College Japan
* Meiji Gakuin University
* Meiji University
* Meisei University
* Mejiro University
* Musashi Institute of Technology
* Musashino Academia Musical
* Musashino Art University[5]
* National Graduate Institute for Policy Studies
* Nevada-California International of Universities & Colleges, Japan
* Newport University
* Nihon Bunka College
* Nihon University
* Nihon University College of Art [6]
* Nihon University College of Humanities & Sciencies
* Nihon University College of Science & Technology
* Nihon University School of Dentistry
* Nihon University Tsushin Kyoikubu
* Nippon Dental University
* Nippon Sport Science University [7]
* Nippon Veterinary & Zoo Technical College
* Nishogakusha University
* Ochanomizu University
* Ohara Institute for Social Research Hosei University
* Otsuma Women's University
* Rikkyo Jogakuin Junior College
* Rikkyo University [8]
* Rissho University [9]
* Sanno University
* Science University of Tokyo
* Seibi Gakuen College
* Seijo Junior College
* Seisen Women's College
* Seitoku Junior College of Nutrition
* Senshu University
* Shibaura Institute of Technology
* Shiraume Gakuen College
* Shirayuri Women's College
* Showa Women's University
* Shukutoku Junior College
* Soka University
* Sophia University [10]
* St. Luke's College of Nursing
* Sugino Fashion College
* Taisho University
* Takachiho College of Commerce
* Takushoku University [11]
* Tama Art University
* Tama Art University
* Teachers College, Columbia University, Tokyo [12]
* Teikyo University
* Temple University Japan
* Toho Gakuen School of Music
* Toho Junior College of Music
* Toita Women's College
* Tokai University
* Tokai University Junior College
* Tokyo College of Fashion
* Tokyo College of Music
* Tokyo College of Pharmacy
* Tokyo Denki University
* Tokyo Fuji University
* Tokyo Institute of Polytechnics
* Tokyo Institute of Technology
* Tokyo International College
* Tokyo Jogakukan Junior College
* Tokyo Junshin Women's College
* Tokyo Kasei University
* Tokyo Kaseigakuin College
* Tokyo Kaseigakuin University
* Tokyo Keizai University
* Tokyo Medical College
* Tokyo Metropolitan College
* Tokyo Metropolitan College of Allied Medical Sciences
* Tokyo Metropolitan University
* Tokyo Rissho Junior College for Women
* Tokyo Seitoku College
* Tokyo University of Agriculture
* Tokyo University of Agriculture and Technology
* Tokyo University of Marine Science & Technology
* Tokyo University of Technology
* Tokyo Women's College of Physical Education
* Tokyo Zokei University
* Toyo University
* Toyo Women's College [13]
* Toyoko Gakuen Women's College
* Tsuda College
* University of The Sacred Heart
* University of Tokyo
* Waseda University
* Yamawaki Gakuen Junior College [14]

Kanagawa

* Bunkyo University Shonan Campus[15]
* Bunkyo University Women's College [16]
* Caritas Woman's Junior College [17]
* Chofu Gakuen Junior College [18]
* College of Foreign Studies Yokohama
* Japan Women's University [19]
* Kanagawa Institute of Techonology [20]
* Kanagawa Prefectural College of Nursing& Medical Technology
* Kanagawa Prefectural Junior College forIndustrial Technology
* Kanagawa Prefectural Junior College of Nutrition
* Kanagawa University
* Kanto Gakuin University
* Kawasaki City College of Nursing
* Kitasato University
* Kokugakuin University
* Senzoku Gakuen College
* Showa University College of Medical Sciences
* St. Marianna University School of Medicine [21]
* Toin University of Yokohama [22]
* Toyo Eiwa University [23]
* Tsurumi University [24]
* Yokohama City University
* Yokohama College of Commerce
* Yokohama National University
* Yokohama Soei Junior College [25]
* Yokohama Women's Junior College

Niigata

* International University
* Joetsu University of Education
* Keiwa College
* Nagaoka Institute of Design
* Nagaoka University
* Nagaoka University of Technology
* Niigata College of Nursing
* Niigata College of Pharmacy
* Niigata Institute of Technology
* Niigata Sangyo University
* Niigata Seiryo University
* Niigata University
* Niigata University of Health and Welfare
* Niigata University of International and Information Studies
* Niigata University of Management

Toyama

* Takaoka Houka University
* Toyama Medical and Pharmaceutical University
* Toyama Prefectural University
* Toyama University
* Toyama University of International Studies
* Toyama Women's College

Ishikawa

* Hokuriku University
* Ishikawa Prefectural Nursing University
* Japan Advanced Institute of Science and Technology
* Kanazawa College of Art
* Kanazawa Gakuin University
* Kanazawa Institute of Technology
* Kanazawa Medical University
* Kanazawa Seiryo University
* Kanazawa University
* Kinjo University

[sunting] Fukui

* Fukui Prefectural University
* Fukui University
* Fukui University of Technology
* Jin Ai University

Yamanashi

* Health Science University
* Minobusan College
* Teikyo University of Science Technology
* Tsuru University
* Yamanashi College of Nursing
* Yamanashi Eiwa University
* Yamanashi Gakuin University
* Yamanashi Medical University
* Yamanashi University

Nagano

* Matsumoto Dental University
* Matsumoto University
* Nagano College of Nursing
* Nagano University
* Science University of Tokyo Suwa College
* Seisen Jogakuin College
* Shinsyu University

Gifu

* Asahi University
* Chubu Gakuin University
* Chukyo Gakuin University
* Gifu College of Nursing
* Gifu Keizai University
* Gifu Pharmaceutical University
* Gifu University
* Gifu University for Education and Language
* Gifu Women's University
* Institute of Advanced Media Arts and Sciences
* Tokai Women's College

Shizuoka

* Fuji Tokoha University
* Hamamatsu College
* Hamamatsu University School of Medicine
* Katoh Schools and College
* Nihon University College of International Relations
* Seirei Christopher College of Nursing
* Shizuoka Eiwa University
* Shizuoka Institute of Science and Technology
* Shizuoka Sangyo University
* Shizuoka University
* Shizuoka University of Welfare
* Tokai University School of High Technology for Human Welfare
* Tokai University School of Marine Science and Technology
* Tokoha Gakuen University
* University of Hamamatsu
* University of Shizuoka
* University of Shizuoka Culture and Art

Aichi

* Aichi Gakuin University
* Aichi Gakuin University School of Dentistory
* Aichi Institute of Technology
* Aichi Medical University
* Aichi Mizuho Junior College
* Aichi Prefectural College of Nursing & Health
* Aichi University
* Aichi University of Education
* Chubu University
* Chukyo University
* Daido Institute of Technology
* Doho University
* Japan Red Cross Aichi Junior College of Nursing
* Junior College Aichi Gakuin University
* Kinjo University
* Meijo University
* Nagoya Bunri College
* Nagoya City University
* Nagoya College of Music
* Nagoya Feminine Culture Junior College [26]
* Nagoya Gakuin University
* Nagoya Institute of Technology [27]
* Nagoya Keizai University
* Nagoya Ryujo Junior College
* Nagoya Sangyo University
* Nagoya University
* Nagoya University of Arts
* Nagoya University of Arts and Sciences
* Nagoya University of Commerce & Buisiness
* Nagoya University of Foreign Studies
* Nagoya Women's University [28]
* Nagoya Zokei University of Art & Design
* Nanzan Junior College
* Nanzan University
* Ohkagakuen College [29]
* San'no University
* Sugiyama Jogakuen University, Junior College
* Tokaigakuen Women's College
* Toyota Technological Institute

Mie

* Kogakkan University
* Matsusaka University
* Mie Prefectural College of Nursing
* Mie University
* Suzuka International University
* Suzuka University of Medical Science
* Yokkaichi University

Shiga

* Biwako Seikei Sport College
* Heian Jogakuin University (St. Agnes University)
* Nagahama Institute of Bio-Science and Technology
* Seian University of Art And Design
* Seisen University
* Shiga University
* Shiga University of Medical Science
* The University of Shiga Prefecture

Kyoto

* Bukkyo University
* Doshisha University
* Doshisha Women's University
* Friends World College
* Hanazono University [30]
* Ikenobo College
* Kacho Junior College
* Kyoto Bunkyo Junior College [31]
* Kyoto Bunkyo University [32]
* Kyoto College of Art
* Kyoto College of Economics
* Kyoto Gakuen University [33]
* Kyoto Gakuen University
* Kyoto Institute Of Technology
* Kyoto International University [34]
* Kyoto Junior College
* Kyoto Municipal Junior College of Nursing
* Kyoto Pharmaceutical University
* Kyoto Prefectural College of Agriculture
* Kyoto Sangyo University [35]
* Kyoto Sosei University
* Kyoto University
* Kyoto University of Education
* Kyoto University of Foreign Studies
* Kyoto Women's University & Junior College
* Meiji University Of Oriental Medicine
* Notre Dame Women's College of Kyoto
* Otani University & Junior College
* Ritsumeikan University [36]
* Ryukoku University
* Saga Art College
* Seian College of Art and Design [37]
* Seibo Jogakuin Junior College
* Seizan Junior College [38]
* Shuchiin University
* Tachibana Women's University

Osaka

* Aino Gakuin College
* Baika Women College
* Hagoromo Gakuen Junior College
* Hannan University [39]
* Heian Jogakuin-St. Agnes'-University
* Higashi Osaka College
* Higashi Osaka Junior College
* Junior College Division Osaka College of Music
* Kansai College of Oriental Medicine [40]
* Kansai Gaidai College
* Kansai Medical University
* Kansai University [41]
* Kansai Women's Junior College
* Kinki Polytechnic College [42]
* Kinki University
* Kinran College
* Kwansei Gakuin University
* Momoyama Gakuin University [43]
* Osaka Aoyama Junior College
* Osaka Christian College
* Osaka City University [44]
* Osaka College of Music
* Osaka Dental University [45]
* Osaka Electro Communication University [46]
* Osaka Gakuin University
* Osaka Institute of Technology
* Osaka Institute of Technology Junior College
* Osaka International University
* Osaka International University For Women's
* Osaka Jogakuin Junior College
* Osaka Jonan Women's Junior College [47]
* Osaka Joshigakuen Junior College
* Osaka Junior College
* Osaka Kun-ei Woman's Junior College
* Osaka Kyoiku University
* Osaka Medical College
* Osaka Meijo University & Women's College [48]
* Osaka Prefectural College of Nursing
* Osaka Sangyo University & Junior College
* Osaka Seikei Women's College
* Osaka Shinai Women's Junior College [49]
* Osaka Shoin Women's College
* Osaka University [50]
* Osaka University Of Pharmaceutical Sciences
* Osaka University of Arts [51]
* Osaka University of Arts Junior College [52]
* Osaka University of Commerce
* Osaka University of Economics
* Osaka University of Economics & Law
* Osaka University of Foreign Studies
* Osaka University of Health & Sport Sciences [53]
* Osaka Women's Junior College [54]
* Osaka Women's University
* Otani Women's Junior College
* Otani Women's University [55]
* PL Gakuen Women's Junior College [56]
* Poole Gakuin University
* Sakai Women's Junior College
* Seibo Assumption Junior College [57]
* Setsunan University
* Shijonawate Gakuen Junior College
* Shitennoji International Buddhist University [58]
* Shoin Higashi Junior Women's Coollge
* Soai University
* Taisei Gakuin University [59]
* Temple University Japan, Osaka
* Tezukayama Gakuin University
* Tokiwakai Gakuen University
* Tokiwakai Junior College
* University of Osaka Prefecture

Hyogo

* Ashiya Women's (Junior) College
* College of Industrial Technology
* College of Nursing Art and Science
* Eichi University
* Himeji Dokkyo University
* Himeji Hinomoto College
* Himeji Institute of Technology [60]
* Hyogo College of Medicine
* Hyogo Education University
* Hyogo Prefectural Agricultural Youth Academy
* Hyogo University
* Kansai University of International Studys
* Kansai University of Social Welfare
* Kinki Welfare University
* Kobe City College Nursing
* Kobe City Junior College of Nursing [61]
* Kobe City University of Foreign Studies [62]
* Kobe College of Liberal Arts
* Kobe Design University [63]
* Kobe Gakuin University
* Kobe Gakuin Women's Junior College
* Kobe Jogakuin University
* Kobe Kaisei Joshi Gakuin College
* Kobe Shinwa Women's University
* Kobe Shoin Women's University
* Kobe Tokiwa Junior College
* Kobe University
* Kobe University of Mercantile Marine
* Kobe Women's Pharmacy College
* Kobe Women's University
* Kobe Yamate College
* Kobe Yamate University
* Konan University
* Konan Women's University
* Koshien Junior College [64]
* Koshien University
* Kwansei Gakuin University [65]
* Marine Technical College [66]
* Minatogawa Lady's College
* Mukogawa Women's University
* Newport University West Japan
* Otemae Junior College [67]
* Otemae University
* Seiwa College
* Shoei Junior College
* Shukugawa Gakuin Junior College
* Sonoda Gakuen Women's University
* Takarazuka University of Art & Design [68]
* University of Hyogo Laboratory of Advanced Science and Technology for Industry
* University of Marketing & Distribution Sciences [69]

Nara

* Kinki University
* Kio University
* Nara Institute of Science and Technology
* Nara Medical University
* Nara Prefectural University
* Nara Sangyo University
* Nara University
* Nara University of Education
* Nara Women's University
* Tenri University
* Tezukayama University

Wakayama

* Koyasan University
* Wakayama Medical College
* Wakayama University

Tottori

* Tottori University
* Tottori University of Environmental Studies

Shimane

* Shimane University
* University of Shimane

Okayama

* Chugoku Gakuen Educational Institution
* Kawasaki Medical School
* Kawasaki University of Medical Welfare
* Kibi International University
* Kurashiki Sayo University
* Kurashiki University of Science and the Arts
* Mimasaka College
* Nortre Dame Seishin University
* Okayama Prefectural University
* Okayama Shoka University
* Okayama University
* Okayama University of Science
* Sanyo Gakuen University
* Shujitsu University

Hiroshima

* Art College of Hiroshima
* Elisabeth University of Music
* Hijiyama University
* Hiroshima Bunka Two-Year College [70]
* Hiroshima Bunkyo Women's College
* Hiroshima Chuo Women's Junior College
* Hiroshima City University
* Hiroshima Institute of Technology
* Hiroshima Jogakuin College
* Hiroshima Kokusai Gakuin University
* Hiroshima Shudo University
* Hiroshima University
* Hiroshima University of Economics
* Hiroshima Women's University
* Kure University
* Suzugamine Women's College
* Yasuda Women's University

Yamaguchi

* Baiko Gakuin University
* Hagi International University
* National Fisheries University
* Science University of Tokyo in Yamaguchi
* Shimonoseki City University
* Tokuyama University
* Ube Frontier University
* University of East Asia (Toua Daigaku)
* Yamaguchi Prefectural University
* Yamaguchi University

Tokushima

* Naruto University of Education
* Shikoku University
* Tokushima Bunri University
* Tokushima University

Kagawa

* Kagawa Prefectural College of Health and Sciences
* Kagawa University
* Shikoku Gakuin University
* Takamatsu University
* Tokushima Bunri University Kagawa Campus

Ehime

* Ehime University
* Matsuyama Shinonome College
* Matsuyama University
* St.Catherine University

Kochi

* Kochi University
* Kochi University of Technology
* Kochi Women's University

Fukuoka

* Daiichi College of Pharmaceutical Sciences
* Fukuoka Dental College [71]
* Fukuoka Institute of Technology
* Fukuoka Jogakuin
* Fukuoka University
* Fukuoka Women's Junior College
* Fukuoka Women's University
* Higashi Chikushi Junior College
* Junshin Women's Junior College
* Kitakyushu Junior College
* Kitakyushu University
* Koran Women's Junior College
* Kurume University
* Kyushu Denki Gakuen [72]
* Kyushu Dental College
* Kyushu Institute of Design
* Kyushu International University [73]
* Kyushu Kyoritsu University [74]
* Kyushu Otani Junior College
* Kyushu Poly-Technic College
* Kyushu Sangyo University
* Kyushu University
* Kyushu Zokei Art College
* Nakamura Gakuen University
* Nishinippon Junior College
* Orio Woman Junior College Economics
* Seika Women's Junior College
* Sojo University
* Tohwa University [75]
* University of Occupational and Environmental Health

Saga

* Nishikyushu University
* Saga University

Nagasaki

* Kwassui Women's College
* Nagasaki Institute of Applied Science
* Nagasaki International University
* Nagasaki Junshin University
* Nagasaki Prefectural University
* Nagasaki University
* Nagasaki University of Foreign Studies
* Nagasaki Wesleyan University
* Siebold University of Nagasaki

Kumamoto

* Heisei College of Music
* Kumamoto Gakuen University
* Kumamoto Health Science University
* Kumamoto University
* Kyushu Lutheran College
* Kyushu Tokai University
* Kyushu University of Nursing and Social Welfare
* Prefectural University of Kumamoto
* Shokei College
* Sojo University

Oita

* Beppu University
* Beppu University Junior College
* Nippon Bunri University
* Oita University
* Oita University of Nursing and Health Sciences
* Ritsumeikan Asia Pacific University

Miyazaki

* Civil Aviation College
* Kyushu University of Health and Welfare
* Minami Kyushu University
* Miyazaki International College
* Miyazaki Medical College
* Miyazaki Municipal University
* Miyazaki Prefectural Nursing University
* Miyazaki Sangyo-keiei University
* University of Miyazaki
* Japan International of Technologi

Kagoshima

* Daiichi University College of Technology
* The International University of Kagoshima
* Kagoshima Immaculate Heart University
* Kagoshima University
* National Institute of Fitness and Sports in Kanoya
* Shigakukan University

Okinawa

* Meio University
* Okinawa Christian Junior COllege
* Okinawa Christian University
* Okinawa International University
* Okinawa Prefectural College of Nursing
* Okinawa Prefectural University of Arts
* Okinawa University
* University of Ryukyus

Nasional

* University of The Air

Tidak diklasifikasikan

* Daito Bunka University
* Dokkyo University
* Ferris University
* International University of Japan
* International Pacific College
* Jichi Medical School
* Kanto Gakuin University
* Kokugakuin University
* Kansai Gaidai University
* Meiji Gakuin University
* Musashi University
* Rikkyo University (St. Paul's University)
* Sophia University
* Tsukuba University